THE NATURE OF THE PUBLIC SECTOR
Public Accountant didalam Ango-American merupakan private accountant pada sektor publik
Public Accountant oleh Continental Europe merupakan akuntan dalam organisasi pemerintahan
Istilah Publik Akuntan atau Sektor Publik ini pertama kali dipergunakan pada tahun 1952 dalam kamus Bahasa Inggris Oxford.
Ahli Ekonomi, Suranyi-Unger membagi Sistem Ekonomi menjadi 3 Grup, yaitu:
- Negara mirip US (freedom)
- Negara mirip Uni Soviet (central planning)
- Negara mirip UK dan Prancis (traditional)
Organisasi sektor publik memiliki karakteristik ekonomi, sosial, dan politik yang berbeda-beda. Kekuasaan dan tanggung jawabnya pun berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pola akuntabilitas yang berbeda. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan dan struktur organisasi yang berbeda. Perbedaan inilah yang merefleksikan bagaimana sektor publik berkembang dalam merespon perubahan tekanan dari waktu ke waktu dan juga latarbelakang historis.
Organisasi sektor publik mempertanggungjawabkan kinerjanya pada anggota parlemen. Cara badan sektor publik dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya pada parlemen bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya, kepala pemerintah pusat yang bertanggung jawab langsung. Akuntabilitas otoritas lokal memiliki perbedaan yang unik karena selain mereka bertanggung jwab kepada parlemen, mereka juga bertanggung jawab pada para pemilih. Efek penting dari adanya perbedaan akuntabilitas kepada parlemen ini terletak pada penentuan tujuan untuk organisasi sektor publik.
Perbedaan fundamental dari organisasi sektor publik adalah cara mereka didanai. Perbedaan metode pendanaan ini merefleksikan perbedaan tujuan. Pendapatan utama dari organisasi sektor publik adalah pajak. Barang publik yang disediakan oleh pemerintah, didanai oleh pajak sehingga orang-orang yang tidak membayar pajak juga menikmati barang publik tersebut. Hal inilah yag disebut dengan market failure.
Kontrol yang tepat dari uang rakyat merupakan persyaratan mendasar dari organisasi sektor public. Digunakan 4 teknik akuntansi yang menitik beratkan pada kontrol keuangan pusat:
1. The use of vote accounting
Semua penerimaan dan pembayaran masuk ke dan keluar dari satu dana pusat, dan belanja hanya dapat terjadi jika secara khusus diizinkan, atau disetujui oleh Parlemen.
2. The gross budget principle
Semua pendapatan dibayar dalam jumlah tanpa dikurangi pengeluaran. Sebaliknya, pengeluaran diizinkan pada biaya kotor, dan setiap pendapatan yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk menutup pengeluaran tersebut tetapi harus dibayar penuh ke dalam dana pusat
3. Annuality
Semua pengeluaran diotorisasi secara tahunan, dan saldo terpakai pada akhir tahun dikembalikan ke dana pusat
4. Specification
Belanja diizinkan untuk tujuan tertentu dan harus disetujui oleh Parlemen.
Public Sector Accounting
Akuntansi berkembang pertama kali pada abad 9 di United Kingdom sebagai ilmu sosial. Akuntansi tumbuh dan berkembang di masyarakat, bukan di perguruan tinggi. Permintaan terhadap akuntan meningkat ketika penggunaan uang sebagai alat tukar meningkat. Akuntansi itu spesifik dari segi waktu dan ruang.
Para akuntan awalnya mengalami kesulitan dalam mengintepretasikan hasil dari transaksi keuangan karena adanya perbedaan kondisi di masing-masing pasar. Terlebih, adanya perbedaan mata uang yang digunakan oleh masing-masing negara juga menyulitkan akuntan dalam membandingkan hasil transaksi keuangan.
Perkembangan yang dramatis dari profesi akuntan adalah ketika akuntan sukses dalam berkompetisi dengan konsultan manajemen dalam pekerjaan konsultasi. Oleh karena akuntasi berhubungan kuat dengan uang, maka akuntan dapat ditemui dihampir semua jenis organisasi. Termasuk pada organisasi pemerintahan. Perkembangan profesi akuntan ditandai dengan didirikannya The Institute of Chartered Acountans (di Inggris dan Wales) pada tahun 1880 dan The Corporate Treasurers and Accountants Institute pada tahun 1885. Perusahaan milik pemerintah kota pada akhir abad ke 9 menyediakan berbagai macam pelayanan pada penduduknya sehingga tindakan pemerintah kota tersebut dituduh sebagai “municipal sosialist” (Jones, 1992b). Hal inilah yang menjadi tonggak kemajuan akuntansi sektor publik.
Akuntansi pada pemerintahan lokal seperti kota inilah yang kemudian disebut sebagai “public sector accounting”. Kegagalan dari integrasi profesi akuntansi pada awal tahun 1970 menyebabkan Institute of Municipal Treasurers and Accountants bertransformasi menjadi Chartered Institute of Public Finance and Accountancy dan mulai menggunakan istilah sektor publik sebagai bagian dari tujuan baru dalam merepresentasikan semua profesi diluar sektor private.
Economy, Efficiency, and Effectiveness
Terdapat 3 konsep fundamental dalam akuntansi sektor publik, yaitu efisiensi, efektifitas, dan ekonomi. Efisiensi merupakan konsep yang paling utama dengan rumus output per input. Semakin besar rasio efisiensi, semakin besar jumlah output per inputnya, maka semakin efisien. Terdapat 4 hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasio efisiensi:
- Meningkatkan output pada tingkat input tetap,
- Proporsi kenaikan output lebih besar dibandingkan proporsi kenaikan input,
- Menurunkan input pada tingkat output tetap, dan
- Proporsi penurunan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output. Input diukur dalam satuan mata uang, sedangkan output diukur dalam satuan moneter atau satuan unit fisik.
Efektivitas berfokus pada output. Hal ini dapat mengukur sukses atau tidaknya dalam mencapai tujuan dengan menggunakan output. Lebih baik menentukan tujuan yang spesifik dan detail dalam mengukur tingkat efektivitas. Akan tetapi, kelemahan dari tingkat efektivitas ialah ia tidak berbicara tentang seberapa besar cost yang dikorbankan untuk mencapai tujuan. Dan konsep fundamental terakhir ialah ekonomis, yaitu konsep fundamental yang berfokus pada input. Ada dua problem yang menjadi fundamental dalam hal ini, ialah
- Ketika output diukur dengan uang, maka nilai ratio dapat mengukur kecenderungan konsumen,
- Ketika output diukur dengan ukuran fisik, maka dia tidak lagi bisa menjadi ukuran standar yang universal.
Di sisi lain, terdapat berbagai kasus yang terjadi dalam akuntansi sektor publik yaitu misal kasus mengenai sektor publik yang berperan sebagai monopolis sehingga ia dapat meningkatkan rasio efisiensinya dengan cara menaikkan harga barang. Masyarakat tidak punya pilihan lain selain membeli barang sektor publik tersebut. Ada juga kasus bahwa non-monetary output pada level high-level output ialah rasio efisiensi, padahal hal tersebut sulit untuk dipraktikkan karena tujuan yang sangatlah sempit dan rasio sebenarnya hanya digunakan untuk membandingkan, bukan sebagai tujuan. Yang benar ialah apabila high-level output adalah suatu tujuan yang luas, misal dalam membangun rumah sakit ialah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Hal-hal lain yang didapat dalam membangun rumah sakit, misal dana yang efisien sesuai anggaran dianggap sebagai subordinate/intermediate output.
Contoh aplikasi dari ketiga konsep fundamental sektor publik ialah ketika sebuah perusahaan ingin memberikan makan pagi pada 100 karyawannya, tetapi perusahaan tersebut hanya menganggarkan subsidi sebesar $20. Jika vendor A menghasilkan output 50 makanan per hari dan input sebesar $40 per hari, jika vendor B menghasilkan output 100 makanan per hari dan input sebesar $60 per hari, dan jika vendor C menghasilkan output 100 makanan per hari dan input sebesar $80 per hari, maka yang menjadi “the most economicial” ialah A karena ekonomis hanya memperhatikan input dan vendor A memiliki input yang paling kecil. Sedangkan vendor yang menjadi “more effective” ialah vendor B dan C karena efektivitas hanya memperhatikan output saja dan kedua vendor tersebutlah yang sesuai dengan output yang dibutuhkan perusahaan. Terakhir, vendor yang menjadi “the most efficient” ialah vendor B karena efisien memperhatikan rasio output per input dan nilai terbesar dari hasil output per input ialah vendor B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar