APA ITU PROPAGANDA ?
Asal istilah propoganda mengacu kepada gejala sosial yang dapat ditelusuri sampai dengan satu setengah abad yang lalu. Pada tahun 1622 Paus Gregorius XV membentuk suatu komisi kardinal bernama Congregatio de Propaganda Fide, komisi ini dibentuk untuk mewujudkan misi menumbuhkan keimanan Kristiani di antara bangsa-bangsa lain. Secara tugas, komisi ini bergerak melalui teknik pemberian doktrin-doktrin, dengan misi untuk mencapai beberapa ribu pemeluk baru bagi setiap kelompok. Karakteristik kegiatan yang dilakukan oleh komisi tersebut, kemudian melahirkan teknik komunikasi dengan karakteristik utama kegiatan serupa sebagai ”Propaganda”.
APA CIRI PROPAGANDA ?
Banyak contoh tentang kegiatan propaganda, sebagaimana dinyatakan pula oleh Brown dan Both dalam Werner J. Severin dan James W Tankard (1979) bahwa ”Propaganda would include much of advertising, much of political campaigning and much of public relations”. Terdapat pula berbagai definisi mengenai Propaganda, namun secara umum, propaganda memiliki ciri, yakni:
1. Propaganda selalu ada pihak yang dengan sengaja melakukan proses penyebaran pesan untuk mengubah sikap dan perilaku sasaran propaganda. Dalam propaganda yang melakukan kegiatan ini sering disebut sebagai Propagandis. Propagandis bida berupa indivisu, individu yang dilembagakan (the institutionalized person) atau lembaga itu sendiri. Orang yang dilembagakan yang dimaksud adalah setiap kegiatannya selalu dikaitkan atau atas nama lembaga.
2. Propaganda dilakukan secara kontinyu (terus menerus), ini yang membedakannya dengan kampanye (yang dilakukan secara temporer). Namun, didalam kampanye bisa jadi dipergunakan teknik atau cara propaganda.
3. Ada proses penyampaian ide, gagasan, kepercayaan, atau doktrin. Proses penyampaian pesan ini melibatkan cara tertentu, misalnya dengan sugesti, agitasi, atau rumor. Oleh karena itu, propaganda bagi pemahaman orang tertentu harus tertanam sifat objektivitas dan kejujuran, namun bagi yang lain kebohongan, atau manipulasi juga dibenarkan.
4. Mempunyai tujuan mengubah pendapat, sikap dan perilaku individu atau kelompok lain. Tujuan ini merupakan hal terpenting dalam praktek propaganda.
5. Propaganda adalah usaha sadar. Dengan demikian propaganda merupakan cara yang sistematis, prosedural, dan matang, meliputi pemilihan sasaran, cara, teknik, dan apa efeknya.
6. Sebagai sebuah program, mempunyai tujuan yang kongkrit, oleh sebab itu propaganda akan mencapai keberhasilan secara efektif apabila juga didukung oleh penggunaan media yang tepat.
TEKNIK PROPAGANDA ?
Berdasarkan tekniknya, propaganda dapat juga digolongkan menjadi beberapa jenis, yakni:
- Name Calling (pemberian ide, label, atau tuduhan yang buruk untuk menjatuhkan atau menurunkan derajat seseorang atau sekelompok tertentu);
- Glittering Generalities (mengasosiasikan sesuatu dengan penggunaan kata ”bijak” agar sasaran menerima dan menyetujui apa yang diucapkan oleh Propagandis, termasuk asosiasi yang tujuannya untuk menyanjung dan menonjolkan dirinya);
- Transfer (menggunakan tokoh atau pengaruh seseorang untuk mempengaruhi secara psikologis terhadap apa yang dipropagandakan);
- Testimonials (propaganda melalui penggunaan orang-orang terkemuka untuk mendukung teknik propagandanya);
- Plain Folk (pemberian identifikasi terhadap suatu ide);
- Card Stacking (seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan, ilustrasi, atau kebingungan, masuk akal, atau tidak masuk akal, menonjolkan hal-hal yang baik saja);
- Bandwagon Technique (paling sering digunakan dalam bidang ekonomi karena fungsinya untuk menarik minat pembeli terhadap suatu produk tertentu”;
- Reputable Mounthpiece (mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, sepeti sikap menyanjung yang tidak tulus;
- Using All Forms of Persuations (teknik membujuk dengan rayuan atau iming-iming, seperti yang sering dilakukan dalam Pemilu)
4 PROPAGANDA (LASWELL)
- Menumbuhkan kebencian
- Melestarikan Persahabatan
- Mempertahankan Persahabatan
- Menghancurkan Semangat Musuh
BENTUK PROPAGANDA
- Menjelek-jelekkan (names calling)
- Membawa Jabatan (transfering)
- Pengakuan (testimoni tokoh)
- Plain Fox (testimoni orang biasa)
- Glitering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar