Kamis, 09 Februari 2017

Book Resume: Serikat Rahasia Cina - Jean Chesnaux

Halo, selamat malam
Sepertinya saya akan melakukan pengeditan terhadap postingan saya beberapa tahun yang lalu tentang resume buku Serikat Rahasia Cina by Jean Chesnaux. Karena tampilannya ternyata menurut saya sulit untuk dibaca. Ini adalah salah satu tugas saat saya masih duduk di bangku S1 tahun 2009. Didalam buku ini kurang lebih digambarkan secara menarik serikat-serikat atau geng-geng besar yang tumbuh di Cina, kalau di Jepang dikenal dengan sebutan Yakuza, di Cina juga ada kelompok-kelompok seperti itu dan pengaruhnya didalam perkembangan sejarah Cina.


Hasil gambar untuk serikat rahasia cina jean

SERIKAT RAHASIA CINA

By: Jean Chesnaux





SEBUAH SERIKAT RAHASIA : TRIAD

Triad (San Fan) merupakan serikat rahasia China yang paling ternama diantara semua serikat rahasia. Pengaruhnya yang terbesar adalah di China bagian Selatan. Triad pada dasarnya adalah sebuah organisasi politik yang didirikan dengan maksud untuk melawan wangsa Ching, bangsa Manchu yang telah merampas kekuasaan dan menduduki takhta kekaisaran China pada pertengahan abad ke-17.
Sejak abad ke-17, Triad sangat aktiv di China dan menimbulkan banyak masalah bagi kekuasaan Manchu, bersama dengan serikat yang menamakan diri mereka ”Serikat Teratai Putih”.
Aktivitas Triad tidak terbatas pada bidang politik saja, tetapi juga dibidang permasalah China yang lainnya. Ketika ingin menjadi anggota Triad, terlebih dahulu mereka diharuskan bersumpah akan mempertahankan kerahasiaan serikat tersebut, dan apabila melanggar, akan dibunuh. Setelah itu, para anggota tersebut harus memperkenalkan diri, dan menjawab beberapa pertanyaan, lalu setelah itu barulah mereka mengucapkan sumpah yang pada pokoknya bersumpah akan selalu setia terhadap dinasti Ming, dan akan membelanya sekuat tenaga, serta mengembalikannya dari tangan orang-orang biadab.
Kerahasiaan yang mengikat seluruh anggota Triad menyebabkan mereka harus belajar berkomunikasi dengan tanda-tanda dan bahasa rahasia yang telah disepakati, misalnya melewati tanda memberikan teh, sirih, pipa, minuman keras, nasi, tanda untuk meneruskan perkelahian, pemberian pertolongan, dan sebagainya.
Sandi rahasia juga dapat dipakai, antara lain : musuh berarti hakim, aliran udara berarti polisi, badai berarti pasukan kaisar, dan sebagainya.
Dalam aktivitasnya, Triad tidak hanya menentang wangsa Manchu, tetapi juga memutuskan hubungan sama sekali dengan tatanan penguasa. Terjadi beberapa penculikan terhadap orang kaya yang dilakukan oleh Triad, oleh sebab itu penguasa sering mengidentikkan Triad sebagai seorang perampok dibandingkan dengan serikat. Namun, kendati dianggap sebagai perampok, dan memang melakukan perampokan, Triad tetap merasakan suatu kepuasan dan keadilan tersendiri karena telah berhasil menindas orang-orang kuat (kaya).
Untuk urusan markas, Triad nampaknya tidak mengenal semacam sentralisasi organisasi. Namun, sesuai dengan tradisinya, Triad mengelompokkan markas lokal menjadi 5 markas besar, dan 5 markas kecil yang seluruhnya memiliki pemimpin markas sendiri-sendiri, dan memiliki nama masing-masing, dan diletakkan di propinsi Fukuen, Kansu, Yunnan, Szechuan, Hupeh, Chekiang, dan Kiangsi yang merupakan tempat paling maju dalam hal ekonomi maupun kebudayaan. Hal tersebut yang juga membuat serika ini menjadi berkembang pesat.
Pengaruh Triad besar sekali dikalangan petani dan masyarakat miskin, dan karena itu pulalah Triad berada dibalik dua peristiwa awal kebangkitan proletariat modern dalam kancah politik China, yaitu pemogokan digalangan kapal Hong Kong yang dilancarkan akibat adanya kapal Perancis yang ikut ambil bagian dalam kampanye Tonking melawan tentara Vietnam dan China, serta pemberontakan para buruh tambang Ping Hsiang yang ditujukan kepada kekuasaan Kaisar Manchu.
Dan sejak tahun 1911, Triad memasuki fase baru, aktivitasnya semakin lama, semakin menjadi penjahat. Kegiatan kriminalnya terjadi terutama di beberapa pelabuhan besar seperti ; Shanghai, Singapura, Hong Kong. Mereka mengawasi sarang penghisap candu, rumah perjudian, dan rumah pelacuran, mereka juga memeras para pedagang kaya, dan mengeksploitasi kaum buruh, mereka kurang lebih telah memonopoli penyediaan tenaga kerja dan pelaut.
Hal itu membuat Golongan konserfativ berusaha membesar-besarkan potensi Triad untuk menciptakan kekacauan. Dan pada masa China diduduki Jepang (1973-1945), serikat itu terpecah menjadi 3 buah gerakan dan memecah kegiatannya menjadi tiga arah.


BEBERAPA SERIKAT LAIN

Serikat Teratai Putih
Pada dasarnya serikat-serikat rahasia ini terbagi kedalam dua sistem utama, yaitu : Teratai Putih yang berpengaruh di China Utara, dan Triad yang berpengaruh di China Selatan.
Seperti halnya Triad, Teratai Putih memadukan unsur-unsur agama Buddha dan agama Tao, warna, arah mata angin dan lain-lain sebagai nama dan aturan dalam serikatnya, seperti ; aturan makan, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
Namun jalan mereka tidak semulus Triad, mereka mengalami penyiksaan yang kejam pada akhir abad ke-18, dan kemudian mengganti nama mereka menjadi : Lima Panji. Dan hingga tahun pemerintahan Chia Ching, Lima Panji tersebut masih menarik simpatik dan menghasilkan sejumlah pengikut yang setia.

Serikat Delapan Diagram
Serikat ini merupakan satu dari sekian banyak cabang Teratai Putih yang penting. Nama Diagram diambil berdasarkan ajaran Taoisme yang menggunakan diagram sebagai alat untuk meramal. Serikat ini juga dikenal sebagai vegetarian yang melarang keras mengkonsumsi daging, tembakau, candu, dan minuman beralkohol.
Pada tahun 1813, Delapan Diagram melakukan suatu usaha kudeta yang berani terhadap Istana Kaisar Beijing, namun usaha tersebut gagal berkat kesigapan Putra Mahkota yang nantinya akan menjadi Kaisar Tao Kuang. Semua orang yang ingin bergabung dengan sekte ini harus menunjukkan bukti ketulusan dan memiliki sponsor, melakukan upacara sederhana berikut pengucapan sumpah, dan diberikan waktu 100 hari untuk tidak melanggar sumpah tersebut, dan apabila melanggar sebelum 100 hari, maka akan diberikan sanksi, atau dikeluarkan dari sekte.

Serikat Nien
Organisasi ini terdiri dari kelas-kelas di pedesaan, dan merupakan golongan yang sangat kuat di China Utara pada tahun 1850-1868, sedangkan arti dari nama serikat ini masih belum jelas, bisa berarti gulungan surat suci, atau bahkan unit dasar militer serikat. Nien sudah lama melawan angkatan perang kekaisaran China Utara, dan sejak awal abad ke-19, Nien sudah terkait dengan Teratai Putih dan Delapan Diagram. Gerakan Nien dimulai pada tahun 1797 dengan mengadakan kerusuhan di Provinsi Szechuan dan Hupeh Honnan.

Serikat Pedang Besar
Serikat Pedang Besar (Ta-Tao-Hui) juga merupakan cabang Teratai Putih. Kegiatannya yang jelas terlihat adalah pada sepanjang abad ke-19 di Propinsi Shantung dan Honnan. Mereka juga memiliki hubungan dengan Triad, karena pendirinya bermaksud ingin menggabungkannya dengan Teratai Putih. Dan pada akhir abad ke-19 aktivitasnya hampir sama dengan Boxer, yakni menentang infiltrasi Barat di China terutama khotbah para misionaris.

Boxer
Dalam waktu sangat singkat (1897-1900) mereka memainkan peran yang penting dalam politik China, bahkan menjadi pusat perhatian internasional. Tetapi sebelumnya, mereka memang sudah dikenal sejak awal abad ke-19 sebagai cabang dari Teratai Putih. Nama resmi mereka adalah Tinju Keselarasan yang Adil (I Ho Chian) yang mengingatkan mereka betapa pentingnya mengadakan senam suci, dan menunjukkan bahwa penting bagi mereka untuk menganggap prinsip-prinsip etika tradisional China sebagai otoritas mereka.

Serikat Ketaatan
Misionaris Protestan menyebut anggota Serikat Ketaatan ini sebagai ”kaum rasionalis”, dan misionaris Katolik menyebut mereka sebagai ”Serikat Persaudaraan, Kebenaran, dan Keindahan”.  Tetapi tujuan dibentuknya serikat ketaatan ini tak hanya bersifat religius semata, yang jelas tidak bersifat politis, dan tujuannya adalah menjalankan dan mengajarkan kebaikan ajaran baik-buruk agar orang-orang menjadi baik.
Serikat Ketaatan didirikan di China Utara dan di Manchuria dan berasal dari Serikat Teratai Putih dan Delapan Diagram pada tahun 1866. Serikat Ketaatan mengajarkan pengekangan diri dari sejumlah pembatasan makanan. Dan kegiatan yang serikat ini lakukan terlihat pada tahun 1891 ketika serikat ini melakukan pemberontakan besar di Manchuria untuk melawan pemerintah kekaisaran.

Sekte Pemakan Sayur
Sekte Pemakan Sayur (Chai Chiao) adalah sebuah sekte para pemantang yang terdiri dari banyak kelompok yang berbeda, namun semuanya dengan tegas pantang memakan daging.

Serikat Jenggot Merah
Serikat Jenggot Merah muncul di Manchuria pada akhir abad ke-19. Serikat ini juga dikenal sebagai ”Para Pencuri Kuda”, karena merampok adalah kegiatan utamanya. Jenggot Merah tersusun atas berbagai geromboln yang disebut ”gunung-gunung” dan pemimpinnya disebut dengan ”Macan Hidup” (Hou Hu). Jenggot Merah sangat berjasa dalam menyulitkan pasukan Rusia pada saat pengikut Tsar menyerbu Manchuria, khususnya pada angkutan yang menggunakan jalan kereta api. Dan Jenggot Merah tetap aktif bahkan pada abad ke-20, dan pada tahun 1931, serikat ini menyokong gerombolan gerilyawan petani yang terus bertempur selama beberapa tahun pada masa agresi Jepang ke Manchuria.

Serikat Tombak Merah
Sekitar tahun 1920, diwilayah Dataran Besar China Utara, muncul serikat Tombak Merah, Tombak Kuning, dan lain-lain. Li Ta Chao salah seorang pendiri Marxisme China saat itu, sangat tertarik pada serikat ini, dan menganggap serikat ini merupakan pewaris langsung Boxer dan Teratai Putih. Anggota serikat ini berlatih tinju suci serta menggunakan azimat kekebalan.
Dibawah pimpinan Tombak Merah, para petani menyusun diri dalam perkumpulan bela diri dipedesaan guna menghadapi penjahat dan panglima perang. Dan Tombak Merah memiliki andil penting dalam penyusunan strategi yang digunakan kaun China Komunis dan Komintern dalam gerakan petani China.

Serikat Saudara Tua
Serikat ini sangat berpengaruh dalam kemiliteran. Serikat Saudara Tua membagikan azimat dan guna-guna kepada para anggotanya, berupa beberapa cabik kain yang memiliki  arti ritual yang bertuliskan slogan-slogan anti Manchu. Kain tersebut tidak boleh sampai tertangkap orang lain, dan apabila tertangkap, ia diharuskan menelan kain tersebut.
Serikat Saudara Tua memainkan peranan penting dalam persiapan revolusi tahun 1911. Banyak kaum militan yang bergabung dalam serikat ini. Bahkan Mao Ze Dong menawarkan kerja sama pada Serikat Saudara Tua untuk melawan Jepang (1936)

Gerombolan Hijau
Gerombolan Hijau didirikan pada tahun ketiga atau keempat pemerintahan Kaisar Yung Cheng. Nama gerombolan hijau diambil karena anggota-anggotanya merupakan pencari biji-bijian yang diangkut dan dijual dengan kapal-kapal.
Menurut cerita turun temurun, Gerombolan Hijau merupakan bagian dari Triad dan Serikat Saudara Tua. Pada tahun 1930, gerombolan ini mulai melakukan aktivitasnya yang mengarah kearah kriminal.

Serikat Pedang Kecil
Serikat Pedang Kecil merupakan cabang dari Teratai Putih di China Utara, dan aktivitas pertamanya adalah berusaha memulihkan pemerintahan wangsa Ming.

Serikat Uang Logam Emas
Kelompok ini menjalankan kegiatannya di Porpinsi Chekiang antara tahun 1850 dan 1860. Pada tahun 1861 mereka mengadakan pemberontakan, yang bersamaan dengan waktunya revolusi Tai Ping. Serikat ini dibuat sejalan dengan serikat Delapan Diagram, namun tidak memiliki hubungan cukup baik dengan Triad, dan Teratai Putih.

Sekte Teh Murni
Dua kali sebulan anggota sekte ini terus mengadakan kurban untuk langit, yang diperuntukkan bagi kelima unsur dunia dan para leluhur. Serikat ini berasal dari zaman wangsa Sung (abad ke-12) dan sangat berpengaruh. Praktek-praktek  gaib adalah bagian terpenting dalam kegiatannya.

Serikat Jalan Kesatuan Utama
Serikan Jalan Kesatuan Umum hampir mengarah kepada ajaran Taoisme, namun disertai dengan unsur-unsur agama Buddha yang muncul di Shangtung pada akhir abad ke-19.

SERIKAT RAHASIA DAN MASYARAKAT CHINA

Selain nama-nama yang dibentuk oleh serikat-serikat tersebut, ada nama-nama lain yang diberikan orang-orang Mandarin kepada berbagai serikat tersebut sesuai dengan sifat-sifat mereka, seperti ; sekte kejam, sekte cabul, agama palsu, sekte penjaga, sekte centeng, dan lain-lain.

Wanita dan Serikat Rahasia
Tradisi Kong Hu Cu menghendaki wanita agar selalu  patuh pada ayah dan suami. Menurut, tradisi tersebut, wanita tidak mampu meneruskan pemujaan leluhur, karena wanita dianggap sebagai unsur yang agak kotor dan menjijikkan. Namun, hal itu tidak berlaku dalam serikat rahasia, wanita ditempatkan sejajar dengan pria, hal itu tampak pada gerakan feminis tahun 1920 yang merupakan perjuangan wanita terhadap hak-haknya sebagai manusia.
Didalam serikat rahasia, wanita seperti halnya pria dapat diangkat sebagai anggota dan dapat mewarisi jabatan yang bertanggung jawab. Hal tersebut termasuk pertama didunia, terbukti dari beberapa cendekiawan luar negeri, seperti : Bon Pere dari Perancis, atau Pater Leboucq dari Chili yang merasa gelisah melihat para pemberontak wanita itu, karena pada masa itu masih didominasi oleh laki-laki.

Kejahatan Sosial
Penolakan serikat rahasia untuk mengakui wewenang penguasa tidaklah setengah-setengah. Aktivitas mereka yang melanggar hukum tidak dapat terhitung lagi, dari mulai ; perampokan bersenjata, menculik anak-anak untuk mendapatkan uang tebusan, menyerang penjara, konvoi pemerintah, atau menyerang gedung-gedung pemerintahan.
Jadi jelas, bahwa serikat rahasia merupakan kekuatan sosial-politik yang menentang pemerintah. Serikat rahasia seperti ditulis didalam beberapa artikel, adalah gerakan anti pemerintah.
Tidak sulit bagi serikat rahasia untuk masuk kelingkungan pemerintahan, karena pada kenyataannya, anggota serikat rahasiapun sebenarnya juga adalah beberapa orang didalam pemerintahan. Dikalangan pemerintah terdapat ribuan pegawai yang sebenarnya terlibat dalam serikat rahasia disemua tingkatan pemerintahan. Banyakwakil pemerintahan yang sebenarnya juga merupakan mata-mata serikat rahasia.
Namun, di pedesaan, pengaruh serikat rahasia kepada petani sangat baik. Terbukti pada tahun 1861-1862, serikat rahasia mengorganisasi pemberontakan untuk membela para petani dari para tuan tanah.


MENENTANG KEKUASAAN KAISAR

Lebih dari 200 tahun bangsa Manchu memerintah China. Tentara Manchu masih terdapat di beberapa kota utama ketika bangsa China telah mendapatkan negaranya sendiri tersebut. Bangsa Manchu juga menuntut mendapatkan tunjangan untuk seumur hidup mereka sebagai balasan dari pemimpinan leluhur mereka di China. Namun pada prakteknya, sebenarnya pada masa pemerintahan suku Manchu, mereka justru melakukan penindasan-penindasan terhadap orang China, merendahkan mereka serta menjauhi mereka dari bangsa-bangsa Manchu.
Hal tersebut mengundang kebencian bagi masyarakat China, oleh sebab itu serikat-serikat rahasia mulai melakukan aktivitas pembalasan dendamnya. Mereka melakukan tindakan-tindakan kriminal serta melakukan pemberontakan. Pemberontakan pertama diprakarsai oleh Serikat Teratai Putih pada akhir abad ke-18.
Dalam tahun 1839-1842 ketika Kerajaan Inggris tidak hanya memaksakan masuknya candu tetapi juga memaksa China menyerahkan Hongkong, serta menuntut dibukanya lima buah pelabuhan bagi perdagangan internasional dan berbagai tuntutan perekonomian lainnya, bangsa Manchu tidak dapat mengharapkan bantuan dari rakyatnya untuk menghadapi orang Barat. Serikat rahais terus menekan pemerintah untuk tidak menerima tuntutan Inggris tersebut, namun karena berada diposisi terjepit dan sadar akan kekuatan Inggris, akhirnya pemerintah menyerah dengan keinginan pendatang dan diresmikan melalui Perjanjian Nanking pada tahun 1842, yang pada pokoknya adalah penyerahan Hong Kong, dan dibukanya kelima pelabuhan untuk perdagangan Internasional.
Akibat perjanjian tersebut, para petani kian melarat, dan para petualang segera beralih profesi menjadi perampok. Hal itu juga menjadi pemicu Triad untuk mengadakan perang di Kanton (1842 dan 1856), bersama dengan Serikat Pedang Kecil yang mendalangi kerusuhan di Amoy pada tahun 1853.
Namun, hak istimewa yang diperoleh orang Barat di China pada tahun 1840 hingga 1860 hanya berkaitan dengan fasilitas kegiatan perdagangan. Tetapi pada di akhir abad ke-19, penetrasi asing menjadi semakin gencar dan semakin menjurus untuk mengawasi ekonomi China secara lebih seksama dan untuk memenuhi tuntutan ekspansi keuangan.
Pada waktu Perang Candu, Perancis, Inggris dan Rusia beroleh retriksi beacukai sampai 5%, keuntungan ini lama-lama tidak lagi memadai. Sekitar tahun 1880, perekonomian Barat memasuki suatu fase pemusatan dan ekspansi kapitalis. Akibat penggabungan modal industri dan perbankan menyebabkan tingkat bunga uang yang tinggi. Saingan baru Jerman, yaitu Amerika Serikat dan khususnya Jepang datang untuk berkompetisi dengan ketiga kekuatan (Perancis, Inggris, dan Rusia) yang telah memperoleh keuntungan dari Perang Candu pada tahun 1894, dan kemudian Jepang mulai menyerang China.
Dalam waktu beberapa bulan saja Jepang sudah meraih kemenangan dan menuntut banyak konsesi pada China, yaitu ganti rugi akibat perang yang besar, direbutnya Taiwan, dan hak mengeksploitasi jalan kereta api dan tambang Manchuria serta membangun pabrik-pabrik di China.
Akibat hal tersebut, negara-negara adidaya itu mulai saling bersaing memperebutkan wilayah-wilayah lain di China. Jepang dan Rusia bahkan berselisih mengenai wilayah timur laut kekaisaran, dan akhirnya diputuskan bahwa wilayah tersebut dibagi dua saja pada tahun 1905. Jerman tak mau kalah dan masuk ke provinsi Shantung, Inggris menguasai Lembah Yangtze, dan Perancis memilih bagian barat daya China. Diwilayah-wilayah tersebut, negara-negara asing mulai memonopoli dalam konsesi petambangan dan jalan kereta api, serta hak untuk mendirikan basis militer dan angkatan laut.
Pada tahun 1885 terjadi perselisihan antara orang-orang Mandarin dengan Konsul Perancis di Tiensin. Pergolakan ini terjadi atas gerakan anti Kristen. Misi-misi Katolik dan Protestan di chungking, dan Szechuan diserang pada tahun 1886, gereja Katolik di bakar, dan pada tahun 1888 dan tahun 1890 gereja diserbu oleh 30.000 orang. Pada tahun 1891 gerakan ini meluas keseluruh lembah sungai Yangtze, misi Jesuit di Wuhu, Misi Katolik di Nanking, dan Panti Asuhan Katolik di Kiukiang, serta beberapa misi protestan diserang pada bulan Mei. Beberapa orang menganggap, hal ini dipelopori oleh Serikat Rahasia yang tidak dapat tinggal diam melihat gangguan-gangguan dari para pendatang asing tersebut.
Masih banyak lagi kasus penyerangan terhadap misi Kristen oleh serikat rahasia. Misalnya, pada tahun 1894, sebuah rumah peristirahatan milik gereja Inggris didaerah perbukitan Foochow mendadak diserang oleh sekelompok anggota bersenjata, dan sembilan orang misionaris dibunuh. Serangan itu dianggap telah dilakukan oleh Sekte Vegetarian.
Dan pada tahun 1897, serikat Pedang Besar yang bekerja sama dengan Serikat Teratai Putih mempelopori permusuhan terhadap bangsa Barat dan agama Kristen. Namun segala perbuatan perlawanan yang dilakukan oleh Serikat Rahasia tersebut justru telah membuat para misionaris, orang-orang Barat, dan orang-orang China yang beragama Kristen mempunyai lebih banyak alasan untuk ikut campur dan mendapatkan keuntungan baru setelah Pemberontakan Bokser oleh tentara delapan bangsa.
Pemberontakan Bokser diawali oleh pergolakan yang ditimbulkan para serikat rahasia, sehingga mengundang negara-negara Barat untuk menuntut bahwa mereka telah diperlakukan secara semena-mena sehingga mereka kemudian melakukan perlawanan dan mengirim para tentara mereka untuk memberi perhitungan pada China.
Pergolakan ini dikenal dengan sebutan ”Pemberontakan Bokser”, hal itu disebabkan karena pemimpin pemberontakan di China adalah Serikat Tinju Keselarasan yang Adil yang merupakan cabang dari Serikat Teratai Putih. Mereka menamakan serikatnya sebagai Serikat Tinju, karena mereka selalu melakukan latihan tinju-tinju suci yang dianggap akan membuat mereka kebal terhadap senjata-senjata. Mereka juga aktiv melakukan kegiatan-kegiatan gaib seperti ; melakukan hipnotis, meramal, melengkapi diri dengan azimat, memasukkan roh kedalam tubuh, dan lain-lain.
Oleh karena jumlah tentara yang dikirimkan secara beruntun oleh negara-negara asing tersebut, Bokser kalah dan menyebabkan China dibebani oleh perjanjian yang pada pokoknya meminta China membayar ganti rugi kepada setiap negara dengan total sebesar 450 juta tael dan berbagai tindakan lain yang tentunya menguntungkan pihak Barat.


Serikat Rahasia Vietnam

Namun walaupun Pemberontakan Bokser telah menyebabkan banyak sekali kerugian di China, perkembangan serikat rahasia tidak berhenti dengan begitu saja, terbukti dari munculnya serikat rahasia di bagian Selatan Vietnam, yang diduga memiliki hubungan yang erat dengan serikat rahasia China, karena beberapa memiliki nama yang sama namun dengan menggunakan bahasa Vietnam. Serikat-serikat rahasia itu, diantaranya adalah : Nghia Hoa (Tinju Keselarasan yang Adil), Thien dia hoi (Serikat Langit dan Bumi), Long Huu hoi (Serikat Sahabat), dan Nhoa hoa duong (Kelompok Kebajikan dan Keadilan). Selain itu, mereka juga memiliki misi yang sama dengan serikat rahasia China, yakni ; mengakhiri dominasi negara Barat di negerinya (dalam hal ini, Perancis). Oleh sebab itu, sumpah untuk anti-Perancis merupakan ritual terpenting dalam penerimaan anggota serikat rahasia Vietnam tersebut.
Aktivitas pemberontakan mereka dimulai pada tahun 1910-1915, ketika perlawanan para kader Vietnam dan para sarjana Kong Hu Cu telah tiada dan beberapa organisasi nasionalis modern belum mengambil alih soal tersebut, serikat rahasia menjadi bukan main aktivnya.
Misalnya, pada tahun 1813, delapan bom meledak di Saigon dan Cholon. Hal itu dilatar belakangi oleh serikat rahasia tersebut ingin membebaskan Phan Xich Long yang ditahan selama empat tahun di penjara Saigon. Phan Xich Long adalah seorang peramal dann penuntut takhta kekaisaran dan mengaku sebagai anak Ham nghi, yakni kaisar muda yang pada tahun 1885 menolak negerinya dijadikan prtektorat Perancis dan aktiv memerangi pasukan Perancis selama 3 tahun.
Namun, serangan tersebut gagal dan menyebabkan 172 orang ditangkap karena membawa senjata. Tetapi pada waktu yang sama, para pemberontak serikat rahasia yang lain mengalami nasib yang lebih mujur. Mereka berhasil menyerbu penjara dan membebaskan seluruh tahanannya.


MENGABDI PADA REPUBLIK

Pada awal abad ke-20, beberapa universitas modern bermunculan di China. Disamping itu, intelektual muda China banyak yang pergi ke Hongkong atau jepang untuk belajar disana. Sekelompok prajurit profesional dalam ”Angkatan Perang Baru” yang dibentuk oleh pemerintah kekaisaran mengikuti model Barat, dan bagian dari kaum borjuis, terutama para pedagang kaya yang beremigrasi ke beberapa daerah jajahan bangsa Barat di Asia Tenggara dan sepanjang pantai Pasifik, mulai bergabung dengan kaum intelegensia baru, dan sependapat bahwa perjuangan melawan bangsa Manchu tidak dapat lagi dipertahankan dengan hanya mengyanjung-nyanjung wangsa-wangsa sebelumnya. Bangsa China harus melihat kedepan, dan menyesuaikan diri dengan dunia modern.
Gagasan baru ini dicetuskan oleh Sun Yat Sen, mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran Hongkong. Yang kemudian, pada tahun 1895 mendirikan Serikat Kelahiran Kembali China (Hsing chung hui), yang bertujuan untuk membangun negara China menjadi Republik. Dan pada tahun 1912 serikat ini merubah namanya menjadi Koumintang, dengan Sun Yat Sen dan Huang Hsing sebagai pemimpinnya.
Dalam pembentukan nama tersebut, mereka membuat sebuah sumpah yang dikenal dengan nama ”Trisila Rakyat” (San Min Chu Ji), yang isinya adalah :
-          Kemerdekaan (dan karena itu harus menggulingkan bangsa Manchu terlebih dahulu)
-          Kedaulatan (membentuk demokrasi parlementer ala Barat)
-          Kesejahteraan (persamaan hak Bumi)
Liga yang disumpah berkembang pesat dan segera mempunyai banyak seksi dan cabang. Dan pada abad ke-20, ternyata seluruh Asia tengah diguncang oleh sejumlah gagasan yang serupa. Di Tokyo sendiri, sejumlah kelompok intelektual radikalmenganjurkan adanya politik ekspansi Asia Raya yang pada pokoknya akan membebaskan rakyat Asia lainnya dari kungkungan bangsa kulit putih dan mendukung orang-orang revolusioner muda Asia Timur. Hal itu dipelopori oleh Hirayama Amane, seorang revolusioner Jepang yang pertama kali membuat buku tentang serikat rahasia pada zaman modern.
Bagi Liga yang disumpah maupun kelomok republik anti Manchu lainnya, serikat rahasia merupakan kekuatan pendukung yang sangat berarti. Serikat rahasia ini sangat berpengalaman dalam melawan rezim kaisar, membentuk kader, serta memiliki pengaruh yang besar dikalangan petani dan masyarakat miskin perkotaan.
Solidaritas orang China telah berkembang sedemikian jauhnya sehingga merugikan inisiatif individu, dan dalam hal itlah terutama mereka berbeda dengan orang-orang Eropa. Karena itu, serikat rahasia di China berkembang sedemikian jauhnya sehingga melampaui kesanggupan bangsa Barat yang sudah individualistis. Jumlah serikat itu tidak dapat terhitung lagi jumlahnya, tujuan pun sudah bermacam-macam, dan meliputi berbagai kepentingan.
Diantara seluruh serikat tersebut, ada sekelompok serikat rahasia revolusioner yang penting dalam sejarah China, yang memiliki kegiatan sangat banyak, merupakan organisasi yang tertua, dan terkuat, yaitu : Serikat Saudara Tua dan Serikat Tiga Noktah atau Triad. Keduanya merupakan organisasi yang berumur lebih dari 200 tahun dan didirikan pada permulaan masa dominasi Manchu. Anggotanya sangat banyak dan tersebar disegala penjuru kekaisaran.
Solidaritas yang kuat mempersatukan para anggota untuk diwajibkan agar saling membantu. Hal ini terbukti dari aksi pemogokan yang seringkali terjadi, jika salah seorang anggotanya diperlakukan dengan tidak adil. Selain itu, hubungan serikat rahasia dengan beberapa kelompok republik sangat erat, baik berupa kerja sama organis maupun tindakan bersama. Terbukti pada tahun 1907 para ketua serikat rahasia ikut mendirikan serikat bersama dengan Liga yang disumpah yang kegiatannya telah meluas hingga Szechuan dan seluruh lembang Yangtze bagian tengah.
Dan pada tahun 1906 hingga 1908 dilancarkan berbagai pemberontakan bersenjata yang dilancarkan oleh Liga Revolisioner yang ternyata malah mengalami kegagalan dan menyebabkan orang-orang yang labil jiwanya menjadi putus asa. Hal ini dikarenakan Liga Revolusioner waktu itu belum terorganisir dengan baik, karena kedua pemimpinnya (Sun Yat Sen dan Huang Hsing) jarang berkumpul ke Jepang dan tanpa pimpinannya, Liga tersebut tak ubahnya onggokan pasir.
Namun pada tahun 1907, serikat-serikat tersebut mulai dibentuk kembali. Pada hari-hari berikutnya mereka berhasil mengadakan hubungan yang erat dengan sejumlah serikat rahasia di Provinsi Hupeh dan Hunan.
Namun pada satu dekade kemudian, anggota Liga yang disumpah terjadi sebuah prasangka kelas sehingga tidak dapat bersatu kembali. Kemudian, dipergunakan Angkatan Perang Pembaharuan untuk melawan gerakan revolusioner, mendorong Liga yang di Sumpah dibawah pimpinan Dr. Sun Yat Sen untuk melakukan kegiatan politik secara rahasia ditengah tengah para anggota pasuka Tentara Pembaharuan.
Di provinsi Kweichow dipergunakan cara yang sama untuk menjalin adanya kerja sama yang sistematis antara kaum republik dan serikat rahasia. Sebelumnya memang telah terjanlin hubungan antara kaum republik dengan serikat rahasia, namun masih merupakan hubungan yang otonom.
Namun usaha kaum republik untuk tetap membantu serikat rahasia anti-Manchu tidak selalu membawa hasil yang sama. Ide nasionalisme bagi mereka hanya merupakan alat bantu yang mereka jalankan dengan amat rahasia. Solidaritas partai dalam memberikan bantuan kepada anggota yang kesulitan dan adanya koordinasi dalam kegiatan mereka memang terbukti banyak menolong para pengembara dan anak-anak China yang boros, namun karena para emigran China tinggal diluar negeri dan merdeka, akhirnya perkumpulan tersebut hanya menjadi perkumpulan amal.
Berulang kali tanpa kenal lelah, kaum republik mencoba melakukan serangan terhadap kaum Manchu, dan selalu tidak berhasil. Catatan resmi kaum republik mengungkapkan adanya sebelas penyerangan dan hanya yang terakhir  yang berhasil (Oktober 1911 di Wuchang)/
Tokoh Ma Fu Yi pemimpin Triad di provinsi Hunan yang tidak lama kemudian menjadi martir bagi kepentingan republik. Dalam hal ini, ia bertindak sebagai pengganti pejabat pemerintah setempat yang makin melemah. Bersama-sama mereka menyiapkan beberapa ketentuan rahasia yang disepakati untuk diterapkan sebagi prinsip, yakni : tidak boleh menipu, tidak boleh berkelahi, menculik, dan para perampok dilarang berada pada jarak kurang dari 20 li dari kota, dan seterusnya.
Peraturan tersebut dibentuk atas dasar untuk mengembalikan kedamaian didalam kota dan keadaan wilayah dibawah pengaruh Ma-Fu Yi agar menjadi semakin baik.
Serikat yang dipimpin Ma Fu Yi adalah sebuah cabang Triad namun tidak punya peraturan intern yang sama. Salah satunya adalah; setiap ketua dapat membuka markas sesuai dengan kehendaknya.
Pada mulanya Ma Fu Yi merekrut petani, buruh dan pedagang kecil. Namun, kemudian ia mulai merekrut para hartawan, dan anggota keluarga baik-baik. Meski terdiri dari berbagai macam kelas, kelompok ini justru semakin lama menjadi semakin kuat.
Pada bulan Februari 1904 di Changsha, Huang Hsing bersama beberapa orang lainnya membentuk Serikat Pembaharuan China dan ingin bersekutu dengan Ma Fu Yi. Persiapan untuk aksi gabungan tersebut ternyata memakan waktu yang lama. Para anggota serika Ma Fu Yi di satu pihak, dan Huang Hsing dipihak lain, merencanakan untuk mengadakan pemberontakan besar-besaran di seluruh Provinsi Hunan pada tahun 1904.
Dalam skema direncanakan ada lima tempat penyerangan yang akan bergerak secara serempak. Huang Hsing akan beraksi di Changsi dan daerah lainnya akan diserahkan kepafa Ma Fu Yi, namun rencana itu gagal karena selalu diketahui oleh polisi.
Tetapi, peristiwa itu masih tetap terkenal di China dan Ma Fu Yi masih menjadi sosok yang terkenal dihormati di Hunnan. Dan pada tahun 1906, Liga yang Disumpah dan Serikat Saudara Tua mengorganisasi pemberontakan ditambang batu bara Pingsiang China bagian tengah.
Melakukan pemberontakan dengan satu kelompok saja memang tidak begitu menjamin kemenangan, tetapi membentuk front gabungan juga bukanlah sesuatu yang mudah. Serikat rahasia tentu saja telah meninggalkan bekas Liga yang disumpah dan kemudian pada Koumintang.
Pada tahun 1914, Sun Yat Sen mencoba memberlakukan sumpah setia perorangan kepada semua anggota partai revolusioner yang diperkuat dengan pembubuhan sidik jari. Namun, serikat rahasia terlalu majemuk, baik secara sosial maupun idiologis, juga terlalu sembunyi-sembunyi untuk bisa memainkan peran yang progresif, mereka juga berhubungan dengan saingannya yang sesungguhnya, yaitu kaum monarkis konstitusional.
Kang Yu Wei dan Liang Chi Chao adalah para pemimpin gerakan itu, ia mengidamkan sebuah monarki yang otoriter di Jepang yang tetap setia kepada ajaran Kong Hu Chu disamping menyesuaikan diri dengan dunia modern.
Dan akhirnya, pada bulan Oktober 1911, setelah sekian lama mengalami kegagalan, pemberontakan kaum Republik di Wuchang akhinya berhasil.  Beberapa serikat rahasia memberi sumbangan yang aktiv dalam kemenangan ini.
Pada tanggal 22 Oktober 1911 diumumkan tentang diangkatnya Jiao Ta Feng sebagai kepala pemerintahan, beserta asistennya yaitu Chen Tsuo Hsin. Dan pada wkatu pemerintah provinsi didirikan, segala sesuatunya masih belum dipersiapkan; belum ada undang-undang, karena semuanya tiba-tiba terjadi begitu saja.
Jiao Ta Feng adalah ketua sebuah serikat rahasia yang berhasil mengumpukan orang dan membina hubungan dimana-mana dalam skala besar. Namun, peristiwa ini tidak berdiri sendiri, hal ini dilatarbelakangi oleh berhasilnya kaum revolusioner merampas kekuasaan baik di provinsi-provinsi maupun di tingkat pusat yaitu Nanking.
Selanjutnya, pada awal tahun 1912, Sun Yat Sen dipecat, setelah sebelumnya diangkat menjadi presiden pertama Republik China, dan posisinya kemudian digantikan oleh Yuan Shih Kai seorang jenderal dan Mandarin penganut setia Kong Hu Cu yang benar-benar seseorang yang menganut rezim lama.


REVOLUSI CHINA (1919-1949)

Sepanjang 30 tahun panggung politik China telah berubah sama sekali. Berbagai kekuatan sosial baru tampil ke muka, yaitu kaum borjuis perdagangan modern yang telah memainkan peranan penting dalam Revolusi 1911 dan tidak pernah kehabisan semangat, seperti ; para intelegensia muda yang gila pengetahuan dan aksi politik, kaum buruh industri yang jumlahnya begitu banyak, dan lain-lain.
Bersamaan dengan itu, aksi politik dalam bentuk baru munul menggantikan pemberontakan petani dan penyampaian berbagai petisi kepada Kaisar. Partai-partai politik terbentuk, yaitu Koumintang, yang berisikan oleh kaum-kaum borjuis, dan untuk sementara berperan sebagai partai nasional yang besar dan terpenting, serta Partai Komunis.
Namun kesemua hal itu juga mengundang banyak pergolakan hebat, muncul gerakan-gerakan, demonstrasi dijalan-jalan, kerusuhan pekerja dan mahasiswa, serta pemboikotan barang-barang produksi luar negeri. Salah satu gerakannya yang terkenal adalah ”Gerakan 4 Mei” pada  tahun 1919 yang dilatar belakangi oleh kegiatan menentang keputusan Konferensi Versailes yang isinya memutuskan untuk menyerahkan semua berkas hak dan milik Jerman di China kepada Jepang dan bukan mengembalikannya kepada China.
Gerakan lainnya adalah ”Gerakan 30 Mei” pada tahun 1925 yang memerotes tindakan polisi Inggris di Shanghai karena telah menembaki para demonstran yang tidak bersenjata, sehingga menyebabkan jatuhnya ribuan korban dan mengakibatkan lumpuhnya kota tersebut selama 3 bulan, dan 500.000 pekerja diseluruh China mogok atas dasar simpati.
Sesudah tahun 1927 juga muncul pergulatan politik yang lain jenisnya, yakni perang revolusioner yang didukung terutama oleh kaum tani, namun pemberontakan yang dilakukan berbeda dengan aksi pemberontakan yang lain, karena bukan saja berupa gabungan antara perang bersenjata dengan suatu teori politik baru, tetapi juga karena dikendalikan oleh sebuah partai politik. Namun sebenarnya, gerakan-gerakan tersebutlah yang membawa revolusi China kedalam tahapan-tahapan yang jelas.
Lama kelamaan, karena terbawa oleh gejolak revolusi, serikat rahasia pun mulai memudar namany, mereka tampak kuno dan sudah ketinggalan zaman. Mereka tak lagi aktiv melakukan gerakan-gerakan pemberontakan, karena memang tujuan mereka telah tercapai : memerdekakan China dari tangan orang-orang asing. Mereka juga tak lagi menampakkan diri dalam beberapa aksi pemogokan.
Akan tetapi,  didaerah-daerah pedesaan, serikat rahasia tetap menjaga ciri kerakyatannya yang asli dengan baik sampai pada abad ke-20, dan terus turut aktiv ambil bagian dalam gerakan revolusioner.
Merekalah yang berada dibelakang beberapa pemberontakan kaum tani yang ditujukan kepada para tuan tanah, juga kepada penguasa dan lain-lain. Bahkan pada tahun 1924 di Szechuan, Sekte Kehendak Langit mulai mendapatkan pamornya dan menjadi terkenal. Ciri khas mereka adalah; anggotanya yang selalu mengenakan celana panjang merah, dan bertelanjang hingga ke pinggang. Mereka aktiv melawan para penjahat yang menyerang pedesaan.
Dan pada tahun 1920, di Hopei, gerakan tani dipimpin para pendeta Tao menyerang kota Wangsian. Sekte tahun 1920-1n ini memakai nama sebutan yang berbau sejarah dan keagungan, yakni : ”Maha Tentram”, dan ”Keselarasan Adil”.
Dan keinginan untuk melindungi daerah pedesaan dari kemusnahan oleh kaum militeris dan para penjahat juga masih menjadi suatu tujuan terpenting bagi kalangan Tombak Merah di China uTara.

 Kaum Komunis Mulai Tertarik pada Serikat Tombak Merah

Pada tahun 19250-1927 masalah  yang fundamental dalam politik China adalah konflik antara Pemerintah Nasional di Kanton yang dikendalikan oleh Koumintang dan didukung oleh kaum komunis dan para panglima perang yang menguasai China Tengah dan Utara.
Pada saat yang sama, gerakan kaum buruh yang sangat aktif di Kanton, Shanghai dan Wuhan mendadak menjadi sadar akan perlunya dukungan yang lebih banyak dari kaum tani yang sampai saat itu tidak pernah terlibat dalam perjuangan revolusioner.
Partai Komunis dan Komunis Internasional mulai terpesona dengan kehebatan serikat rahasia, terutama Tombak Merah beserta seluruh gerakan-gerakan yang pernah dibuatnya. Sehingga mereka merasa, serikat uni layak diberikan tempat dalam strategi politik komunis karena mereka mempunyai kekuatan yang besar. Namun secara ideologis mereka berbeda pandangan. Para Serikat Rahasia sejak awal telah membentuk organisasi mereka dengan tujuan untuk menentang para birokrat dan orang-orang kalangan borjuis, sehingga percuma saja, partai komunis dan Komunis Internasional tidak dapat memaksa mereka bergabung dengan mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume: Military Technology and Conflict: Geoffrey Kemp PART VI (PROLIFERASI DAN ASIMETRI PEPERANGAN)

Mata kuliah Resolusi Konflik SEMESTER VI Military Technology and Conflict by Geoffrey Kemp Proliferasi dan Asimetri...