Selasa, 25 Maret 2014

ASAS MANAJEMEN: PENDEKATAN


BERBAGAI PENDEKATAN TERHADAP MANAJEMEN


a.      Pendekatan Empiris atau Pendekatan Kasus

Pendekatan empiris atau pendekatan kasus, menganalisis manajemen dengan menelaah pengalaman melalui berbagai kasus. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa melalui studi tetang keberhasilan dan kesalahan para manajer dalam setiap kasus dan upaya mereka menanggulangi berbagai masalah khusus. Didalam pendekatan empiris atau pendekatan kasus ini, dapat diketahui cara mengelola yang efektif dalam situasi yang serupa.

b.      Pendekatan Perilaku Antarpribadi

Pendekatan perilaku antar peribadi (interpersonal behavior approach) didasarkan pada gagasan bahwa manajemen merupakan upaya mencapai hasil melalui orang lain, dan karenanya, studi pendekatan ini perlu dipusatkan melalui oranglain, dan karenannya, studi pendekatan ini dipusatkan pada hubungan antar pribadi atau memusatkan perhatian pada aspek manusia dari manajemen dan pada keyakinan bahwa apabila orang-orang bekerja sama untuk mencapai sasaran.
Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa pengelolaan melibatkan prilaku manusia atau memperdebatkan bahwa telaah tentang interaksi manusia, merupakan hal yang bermanfaat. Namun didalam prinsip manajemen, pendekatan perilaku antarpribadi tidak juga mencakup semua aspek dalam manajemen, karena itu bukanlah suatu jaminan untuk mengelola secara efektif. Namun pendekatan ini sangat berguna, terutama dalam bidang kepemimpinan.

c.       Pendekatan Perilaku Kelompok

Pendekatan perilaku kelompok (Group behavior approach) erat kaitannya dengan pendekatan perilaku antar pribadi dan seringkali disamakan. Pendekatan in terutama labih menekankan perhatian pada perilaku orang-orang dalam kelompok ketimbang pada perilaku masing-masing saja.
Pendekatan perilaku kelompok sangat beraneka ragam, mulai dari studi kelompok kecil dengan pola budaya dan perilakunya sampai dengan studi tentang komposisi perilaku kelompok besar. Pendekatan ini sering juga disebut sebagai “pendekatan organisasi”.

d.      Pendekatan Sistem Sosial yang Kooperatif

Pendekatan perilaku antar pribadi dan kelompok telah mendorong dan mempertajam fokus studi tentang hubungan manusia sebagai system sosial yang koorporatif (cooperative social systems). Perubahan system sosial yang kooperatif merupakan pendekatan yang menyempurnakan pendekatan perilaku kelompok dengan lebih menekankan pada kerjasama yang terorganisasi secara baik.

e.       Pendekatan Sistem Sosioteknis

Salah satu aliran manajemen yang lebih baru diacu sebagai pendekatan, adalah pendekatan system sosioteknis (sociotechnical system approach). Yang umumnya dipandang sebagai kontribusi E.L Trist dan rekan-rekannya, dalam berbagai studi yang mereka lakukan terhadap masalah produksi dipertambangan batubara, mereka menemukan bahwa studi-studi sebelumnya masih belum cukup, karena sebenarnya, juga diperlukan telaah terhadap masalah-masalah sosial.
Dalam menangani masalah produktifitas, misalnya, mereka menemukan bahwa system teknik (mesin dan metode) memiliki dampak yang kuat atas system sosial. Dengan kata lain, sikap pribadi dan perilaku kelompok dipengaruhi  oleh system teknik ditempat kerja. Oleh sebab itu, E.L Trist dan rekan-rekannya memandang bahwa system sosial dan system teknik harus diserasikan, dan apabila terdapat ketidakcocokan, maka seyogyanya diperlukan perubahan, yang biasanya dilakukan dalam system teknik.  Dan terbukti, meskipun pemikiran pendekatan ini masih baru, namun memberikan sumbangan cukup besar bagi perkembangan manajemen. Analisis dan koordinasi yang dilakukan secara sistematis terhadap system sosial dan teknik dalap menghasilkan mashlahat (benefit) manajerial yang besar.

f.           Pendekatan Teori Keputusan

Pendekatan teori keputusan (decision theory approach) terhadap manajemen didasarkan pada keyakinan bahwa, karena para manajer mengambil keputusan, maka diperlukan perhatian pada pengambilan keputusan tersebut. Pendekatan ini membangun teori tentang pengambilan keputusan, pemilihan arah tindakan dari berbagai alternative yang mungkin, analisis proses keputusan, dan sebagainya.

g.      Pendekatan Sistem

Sebuah system pada hakikatnya adalah seperangkat atau sekumpulan hal yang saling berkaitan atau saling tergantung, sehingga membentuk suatu kesatuan yang kompleks. Didalam ilmu manajemen, jika manajer merencanakan, mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali memperhitungkan variabel-variabel eksternal seperti pasar, teknologi, kekuatan sosial, hukum, dan peraturan-peraturan. Apabila seorang manajer merancang sebuah sistem organisasi guna menyediakan suatu lingkungan bagi prestasi, mereka pasti dipengaruhi oleh pola-pola perilaku yang dibawa orang  keperkerjaan mereka dari lingkungan eksternal suatu perusahaan. System juga memainkan peranan yang penting dalam bidang pengelolaan itu sendiri, yaitu system perencanaan, system pengorganisasian, dan system pengendalian.

h.      Pendekatan Matematis atau “Ilmu Manajemen”

Beberapa teoretisi memandang pengelolaan / pemanajemenan sebagai latihan dalam proses, konsep, symbol, dan model matematis. Mereka percaya bahwa apabila pengelolaan, pengorganisasian, perencanaan, atau pengambilan keputusan merupakan proses logis, hal itu dapat diungkapkan dalam symbol dan hubungan matematis. Dan fokus dalam pendekatan matematis ini ada lah model matematis. Dengan kata lain, apabila hendak mencapai tujuan tertentu, model ini merupakan saran yang tepat untuk dilakukan.

i.            Pendekatan Kontijensi atau Situasional

Pada dasarnya, pendekatan situasional (contingency or situational approach) ini menekankan fakta bahwa hal-hal yang dilakukan para manajer dalam praktek bergantung pada keadaan tertentu / suatu kontijensi atau situasi. Menurut beberapa sarjana, teori kontijensi tidak hanya memperhitungkan situasi tertentu, tetapi juga pengaruh pemecahan tertentu pada pola perilaku suatu perusahaan. Sebagai contoh; suatu organisasi yang distruktur sesuai dengan fungsi operasional, seperti keuangang, perekayasaan, produksi dan pemasaran, mungkin paling cocok bagi situasi tertentu, tetapi para manajer yang menerapkan pendekatan ini perlu mempertimbangkan bahwa hal itu mungkin akan mendorong perkembangan pola loyalitas kelompok pada fungsi ketimbang pada perusahaan.

j.            Pendekatan Peran Manajerial

Pendekatan peran manajerial merupakan pendekatan yang termasuk baru dan memikat perhatian para akademisi dan para praktisi. Pendekatan ini, pada pokoknya adalah untuk mengamati apa yang dilakukan oleh para manajer dan dari pengamatan tersebut, kemudian ditarik kesimpulan mengenai arti atau peran manajerial tersebut. Didalam pendekatan peran manajerial, lebih disoroti secara tajam mengenai peran dari manajerial tersebut, seoerti kesimpulan bahwa sebenarnya para manajer mengisi suatu seri dari sepuluh peran, yakni ; peran antar pribadi (mencakup; peran sosial dan seremonial, peran pemimpin, dan peran penghubung), peran informasional (mencakup; peran penerima informasi, peran penyebar informasi, dan peran juru bicara yang menyiarkan informasi), dan peran sehubungan dengan keputusan (mencakup ; peran kewiraswastaan, menangani gangguan, alokasi sumber, dan peran negosiasi).

k.      Pendekatan Operasional

Pendekatan operasional (operasional approach) merupakan teori dan ilmu manajemen yang berusaha mengumpulkan pengetahuan yang berkaitan dalam bidang manajemen sambil menghubungkannya dengan pekerjaan manajerial (apa yang dilakukan oleh seorang manajer). Dengan kata lain, ilmu ini seperti ilmu-ilmu operasional lainnya, yakni mencoba memadukan konsep-konsep, prinsip,  teori, dan teknik-teknik yang menyokong tugas-tugas manajemen.
Pendekatan operasional mengakui keberadaan inti sentral dalam pengetahuan pemanajemenan, seperti; karyawan dan staff, departementasi, pembatasan manajemen, penilaian manajerial, dan berbagai teknik pengendalian manajerial mencakup konsep-konsep dan teori yang hanya ditemukan apabila manajer terlibat didalamnya.  Oleh sebab itu, dalam penerapannya, dapat dijabarkan kembali mengenai mengenai manajer dan fungsi-fungsi manajer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume: Military Technology and Conflict: Geoffrey Kemp PART VI (PROLIFERASI DAN ASIMETRI PEPERANGAN)

Mata kuliah Resolusi Konflik SEMESTER VI Military Technology and Conflict by Geoffrey Kemp Proliferasi dan Asimetri...