Minggu, 23 Februari 2014

Book Resume Asas Manajemen : Nopri Ahadi, SE, MM


Mata kuliah ASAS MANAJEMEN

Tugas:
Memberikan resume dari sebuah buku pengantas teori Asas Manajemen, kemudian berikan kritik dan saran atas buku tersebut!
SEMESTER IV


                                                           ASAS MANAJEMEN

Ringkasan tulisan ini berdasarkan Buku : Nopri Ahadi, SE, MM  "Buku Ajar Pengantar manajemen" yang dipublikasikan pada tahun 2004.


DEFINISI MANAJEMEN

Menurut James A. F Stoner, manajemen adalah Proses Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan,dan Pengawasan Usaha-Usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencaai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Serta menurut Mamduh M. Hanafi, Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkandan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi.

Sedangkan menurut George R. Terry, Manajemen adalah Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli manajemen  tersebut dapat diuraikan bahwa Manajemen adalah Proses Perencanaan, Pengorganisasian, Penyusunan, Pengarahan, dan Pengendalian sumber daya yang dilakukan bersama orang lain didalam suatu organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari definisi tersebut, maka manajemen mencakup beberapa pengertian kunci, yakni :
1.      Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan
2.    Kegiatan Merencanakan, Mengorganisir, Menyusun Personalia, Mengarahkan dan Mengendalikan yang sering disebut sebagai Fungsi Manajemen
3.    Organisasi dan Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas bersama
4.    Sumberdaya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan
5.    Manajer yang menjalankan aktivitas kegiatan
6.    Efisiensi dan efektivitas


MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
Penerapan fungsi manajemen didalam implementasi kegiatan para manajer, merupakan penerapan dari ilmu dan seni. Unsur ilmu didalam manajemen merupakan kumpulan pengetahuan dan teori-teori yang dihasilkan melalui penelitian mendalam yang telah dilakukan. Ilmu menjadi dasar bagi manajer didalam melaksanakan fungsi manajemen. Manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena dan memberikan penjelasan-penjelasan menurut teori-teori.
Sedangkan unsure seni didalam manajemen adalah pemakaian ilmu pengetahuan (teori) manajemen tersebut pada situasi dan kondisi tertentu. Semakin lama seorang Manajer, maka akan semakin memiliki keahlian dalam mengelola organisasi sehingga melekat didalam insting (kepekaan) dalam melaksanakan aktivitas manajemen.
Ilmu dan seni merupakan dua hal yang harus  dikuasai untuk menjadi seorang manajer yang handal. Jika ingin berhasil, seorang manajer diupayakan untuk menguasai ilmu manajemen dan menggunakan seni didalam penerapannya.

FUNGSI SEORANG MANAJER
Seorang manajer melaksanakan fungsi manajemen pada bidang kegiatan manajemen melaksanakan fungsi manajemen pada bisang kegiatan manajemen. Fungsi manajemen sering disebut dengan proses manajemen yang terdiri dari siklus merencanakan, mengorganisir, menyusun, mengarahkan, dan mengendalikan. Sedangkan bidang kegiatan manajemen tersebut sangat luas. Di ilmu ekonomi khususnya pelajaran tentang ilmu manajemen, bidang kegiatan manajemen terdiri dari bidang personalia, pemasaran,  produksi, keuangan, dll. Manajer melakukan fungsi manajemen untuk diterapkan dikegiatan-kegiatan bidang manajemen.

  
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
Setiap manajer menginginkan tujuan organisasi tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang sesuai dengan harapan tersebut adalah pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. Dengan kata lain, prestasi kerja manajer, standar penilaiannya diukur dari efisiensi dan efektivitas organisasi yang dikelolanya untuk pencapaian tujuan.
Jika dijabarkan, efisien adalah kemampuan menggunakan sumber daya dengan benar, tidak melakukan pemborosan-pemborosan terhadap sumber daya organisasi yang jumlahnya terbatas. Untuk lebih memahami efisiensi, bila dikaitkan dengan perbandingan output/input. Output merupakan hasil keluaran organisasi, dan input merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
Organisasi yang dikatakan efisien adalah organisai yang memaksimalkan rasio output/input, dimana output lebih besar daripada input. Sebalikanya jika rasio outpu/input semakin rendah, dimana input lebih besar daripada output maka sebuah organisasi dikatakan  tidak efisien.
Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu  yang benar. Suatu organisasi barangkali dapat efisien tetapi tidak efektif. Misal, selera konsumen saat ini adalah suka berbusana yang berwarna-warni meriah, tetapi organisasi memproduksi busana yang tidak memiliki variasi warna. Maka busana yang dijual oleh organisasi tersebut tidak akan terjual dipasaran. Dalam konteks tersebut dapat dinyatakan, bahwa dengan memproduksi busana yang tidak memiliki variasi warna tersebut tidak sesuai dengan tujuan organisasi karena tidak mengarah kepada profit oriented (keuntungan). Maka organisasi tersebut dapat dikatakan tidak efektif.
Efektivitas banyak berkaitan dengan pencapaian tujuan. Semakin dekat organisasi ketujuannya, maka sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi perusahaan atau organisasi harus efektif terlebih dahulu. Mengerjakan sesuatu dengan benar, baru kemudian berusaha mencapai efisiensi (melakukan pekerjaan dengan benar).


SUMBER DAYA ORGANISASI
Sumber daya organisasi yang harus dikelola dalam proses aktivitas manajemen terdiri dari :
1.      Men (manusia). Orang-orang sebagai tenaga kerja merupakan sumber daya atau alat dan factor pusat bagi pelaksanaan aktivitas organissi. Tanpa adanya manusia (karyawan), maka aktivitas manajemen tidak mungkin dapat dilaksanakan. Pengelolaan sumber daya manusia sangat berbeda dengan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi. Keberhasilan pengelolaan sumber daya organisasi lain, sangat tergantng dari kesuksesan seorang manajer didalam mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya.
2.      Money (uang). Uang atau modal merupakan factor penting yang cukup menentukan keberhasilan aktivitas manajemen. Tanpa uang (modal) suatu kegiatan  usaha tidak mungkin berjalan, sesuai dengan yang diharapkan. Pengaruh uang sangat besar bagi  suksesnya suatu usaha. Uang merupakan modal beraktivitas organisasi. Jumlah uang ataupun modal yang dimiliki umumnya terbatas. Untuk  itu, uang harus dikelola dengan efisien, tepat cara dan tepat guna serta jelas penggunaannya.
3.      Material, atau bahan baku. Bahanbaku merupakan input yang menghasilkan suatu produk. Tanpa adanya bahan baku, organisasi tidak akan bisa menjalankan proses produksi. Untuk itu, proses pengadaan dan penyimpanan bahan baku harus dikelola sebaik mungkin, sesuai dengan kebutuhan  bagi aktivitas proses produksi. Jumlah bahan baku yang tidak mencukupi, akan mengakibatkan berkurangnya jumlah hasil produksi. Jumlah bahan baku yang berlebihan, akan mengakibatkan tingginya biaya penyimpanan bahan baku yang harus dikeluarkan oleh organisasi.
4.      Methods atau metode kerja. Dalam aktivitas organisasi, perlu adanya metode atau cara kerja yang tepat sesuai dengan karakteristik usaha dan organisasi. Metode ini harus dirancang, disusun dan dilaksanakan sesuai dengan prosedut  yang telah ditetapkan. Dengan memakai metode kerja yang efektif, maka hasil pekerjaan akan sesuai dengan standar yang diharapkan.
5.      Machine atau Mesin. Mesin-mesin merupakan alat yang sangat penting dalam proses produksi. Mesin-mesin mempermudah, memperlancar dan mempercepat proses pekerjaan. Mesin-mesin yang dimiliki harus  dipergunaan sesuai dengan standar proses produksi yang telah ditentukan. Untuk itu penggunaan mesin-mesin harus disesuaikan dengan kapasitasnya. Pengelolaa mesin-mesin merupakan salah satu factor penentu keberhasilan organisasi dalam menjalankan proses produksi.
6.      Market, atau pasar.  Pasar merupakan sarana untuk menjual hasil produksi organisasi. Sebaik apapun output produksi, tanpa adanya pasar yang jelas, maka output tersebut tidak dapat disalurkan kepada konsumen. Untuk itu, pasar harus dimonitor, dipelajari, dan dibina secara berkelanjutan, guna menghasilkan pendapatan yang maksimal bagi organisasi.
7.      Information atau informasi. Informasi merupakan factor penting yang harus dikelola dengan efektif. Pada kondisi persaingan di era globalisasi yang semakin ketat dan kompleks, organisasi yang menguasai informasi akan menjadi pemenang didalam persaingan bisnis.

FUNGSI PERENCANAAN
Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen paling awal yang harus dilaksanakan. Setiap akan memulai aktivitas, rencana harus disusun dan ditentukan. Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencaan merupakan konsep tentang segala aktivitas yang akan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar organisasi mempunyai konsep aktivitas yang jelas didalam kegiatannya. Dengan konsep aktivitas yang jelas, seluruh komponen organisasi memahami tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakannya serta kearah mana hasil yang ingin dicapai dari semua aktivitas.


Tahap dasar perencanaan yakni adalah :
  1. Menetapkan tujuan
Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu,agar dapat menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai dan serangkaian aktivitas dan tindakan yang akan dilaksanakan, dan oleh sebab itu, penetapan tujuan harus diselaraskan dengan visi dan misi organisasi.
  1. Merumuskan keadaan sekarang
Organisasi harus merumuskan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai sehingga denga begitu dapat menggambarkan kondisi riil organisasi. Hal ini penting dilakukan, karena rencana yang akan disusun akan menjadi  lebih realistis dan obyektif.
  1. Mengidentifikasikan peluang dan hambatan
Peluang yang mungkin diraih serta hambatan-hambatan yang akan muncul perlu diidentifikasi. Hal ini akan memberikan gambaran yang luas tentang kondisi eksternal organisasi sehingga rencana yang disusun dapat mengoptimalkan peluang dan menghadapi hambatan yang mungkin terjadi.
  1. Mengembangkan serangkaian tindakan
Tahap berikutnya adalah mengembangkan serangkaian tindakan berdasakan tahapan-tahapan yang telah diuraikan diatas. Rangkaian-rangkaian kegiatan tersebut harus mengarah kepada pencapaian tujuan, berdasarkan keadaan saat ini, peluang yang mungkin diaraih serta kemungkinan-kemungkinan hambatan yang akan dihadapi oleh  organisasi.

Secara garis besar, perencanaan mempunyai manfaat yang besar bagi pencapaian tujuan organisasi, yakni untuk mencapai :

a.            Protective Benefit
Perencanaan yang telah terususun secara efektif akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam membuat keputusan.
b.           Positive Benefit
Dengan adanya perencanaan, maka akan lebih meningkatkan kesuksesan pencapaian tujuan organisasi.

Dan dalam melakukan perencanaan, agar perencanaan tersebut menjadi lebih efektif,  maka terdapat syarat-syarat perencaan yang harus dipenuhi, yakni :
a.            Berlandaskan pada alternative
Masa yang akan datang masih mengandung banyak ketidak pastian, oleh sebab itu didalam proses melakukan perencanaan, juga  dibutuhkan alternative-alternatif tindakan lain dari tindakan utama, sehingga apabila tindakan pertama mendapat kendala yang dapat menghalangi terwujudnya tujuan organisasi, maka dapat dengan segera mengatasi dengan rencana tindakan yang lainnya.
b.           Realistis
Selain perancanaan harus  disusun secara realistis, juga harus diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki.
c.            Ekonomis
Rencana yang disusun harus  mengedepankan efisiensi dan segi ekonomis.
d.           Fleksibel
Perencanaan yang disusun harus fleksibel dan dinamis, maksudnya yakni tidak kaku dan dapat disesuaikan jika terjadi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.

e.            Berlandaskan pada partisipasi
Perencanaan dalam penerapannya harus menggambarkan partisipasi semua unsure yang diorganisasi.  Baik didalam tingkatan-tingkatan manajemen, bidang fungsional organisasi maupun karyawan operasional secara keseluruhan.

JENIS-JENIS PERENCANAAN
a.    Visi
Visi ditetapkan oleh Top Managemen organisasi. Visi dapat  diartikan sebagai suatu cita-cita yang ingin tercipta pada masa yang akan datang, yang belum terealisasikan.Visi menggambarkan tentang apa yang akan terwujud pada masa yang akan datang dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat ini. Visi diharapkan mampu menjadi arah kebijaksanaan didalam setiap pengambilan keputusan terhada[ seluruh aktivitas organisasi.
Visi yang baik adalah visi yang dibuat berdasarkan sumber daya yang dimiliki serta berdasarkan keadaan lingkungan organisasi. Untuk itu, sebelum visi ditetapkan, perlu dilakukan kegiatan menganalisa segala potensi yang dimiliki dan bagaimana keadaan lingkungan organisasi secara objektif, sehingga ketika sebuah visi sudah ditentukan akan dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelum visi ditentukan, terlebih dahulu dianalisa tentang kekuatan, kelemahan (strength, weatness) dari sumber daya organisasi serta peluang dan ancaman (Opportunity and Treathness) yang ada diluar organisasi. Organisasi harus mampu menjabarkan kekuatan-kekuatan apa yang dimiliki, kelemahan-kelemahan apa yang masih terjadi, dan peluang-peluang apa saja yang mampu untuk diraih dan ancaman apa yang mungkin akan timbul dalam pencapaian misi tersebut.
Pada tahap selanjutnya , pandangan tentang keadaan masa depan juga harus dilakukan. Prediksi serta ramalan akan membantu  orgnisasi untuk memperkirakan kemungkinan keadaan yang akan terjadi dimasa mendatang. Peramalan penting dilakukan, karena sebuah visi aka terwujud pada masa yang akan datang.
b.   Misi Organisasi
Agar visi dapat diraih, organisasi harus menjalankan misi-misi yang sesuai dengan substansi cita-cita yang tergambar pada visi.  Dengan kata lain, visi-visi tersebut harus selalu diselaraskan dengan visi, dan hasil dari pelaksanaan misi adalah terwujudnya visi.
Menurut T. Handoko, misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi juga dapat diartikan sebagai Pernyataan karakteristik dari proses aktivitas organisasi yang dirancang secara sistematis yang menunjukkan spesifikasi dari kegiatan organisasi. Misi juga dapat dikatakan sebagai maksud dari keberadaan organisasi. Misi menjelaskan tentang khas kegiatan organisasi dalam tujuannya mencapai visi.
c.    Penetapan Tujuan Organisasi
Menurut A. Etzioni, tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang yang tetapi dimaksudkan untuk dicapainya waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa tujuan adalah sesuatu yang belum terealisir dimasa yang akan datang.
Tujuan akan efektif diraih jika visi dan misi telah ditetapkan. Visi dan misi merupakan pedoman didalam menetapkan sebuah tujuan. Penetapan tujuan dapat dibagi kedalam tujuan jangka panjang, menengah, dan jangka pendek, denga tetap harus saling berkaitan atau terakumulasi satu sama lain.
Merumuskan sebuah tujuan juga harus memakai konsep langkah demi langkah. Seperti menetapkan periode yang bisa bulanan, semester, tahunan, dan lainnya, tergantung kepada kepentingan organisasi tersebut.
d.   Strategi
Menurut Mamduh M. Hanafi merupakan rencana umum untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemilihan alternatif tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi dapat dikatakan sebagai Rencana Induk bagi organisasi untuk melaksanakan kegiatan.
Strategi yang ditetapkan bisa berupa penetapan spesialisasi bidang pendidikan yang ditawarkan, dan lain sebagainya. Namun tentunya penetapan strategi tersebut telah melalui pertimbangan yang matang. Strategi yang efektif akan membuat organisasi memenangkan persaingan.
e.    Kebijakan
Kebijakan merupakan jenis-jenis rencana, karena merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan, khususnya cara berfikir, bukan aksinya. Seringkali kebijakan merupakan pernyataan tidak tertulis. Kebijakan membatasi pengambilan keputusan dalam wilayah tertentu dan memastikan agar keputusan tersebut konsisten dan mengarahkan kepada tujuan organisasi. Dengan adanya kebijakan, dapat menghilangkan analisis yang berulang-ulang. Kebijakan memberi ruang pada inisiatif dalam pengambilan keputusan. Kebijakan juga dapat ditemukan pada semua lapisan organisasi, dan departemen-departemen yang ada dalam organisasi.
f.     Prosedur
Prosedur merupakan penetapan cara penanganan suatu aktivitas dimasa yang akan datang. Prosedur mengarahkan kepada tindakan, bukan kepada cara berfikir. Oleh sebab itu, suatu prosedur biasanya menjelaskan secara detail / kronologis bagaimana suatu aktivitas harus dilakukan. Prosedur juga dapat ditemui disetiap lapisan tingkat dalam organisasi dan departemen-departemen dalam suatu organisasi.
g.    Aturan
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, dan berisi tentan rencana yang harus dilakukan, dan tidak dilakukan. Aturan merupakan bentuk rencana yang paling sederhana. Aturan berkaitan dengan prosedur, karena aturan mengarahkan kepada tindakan, tetapi tidak menyebutkan urutan waktu.
h.   Program
Program merupakan jaringan yang kompleks yang terdiiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya dan elemen lain yang harus dilakukanberdasarkan alternatif tindakan yang dipilih. Biasanya modal dan anggaran dipakai untuk mendukung program. Program merupakan rencana untuk mengaplikasikan kegiata dan rangkaian rencana besar sampai kepada yang terkecil. Dan semua program yang disusun harus diarahkan kepada pencapaian tujuan. Pelaksanaan program yang efektif akan mengarah kepada efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
i.      Anggaran
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakn dalam angka-angka nominal. Jika berbicara anggaran keuangan, maka rencana tersebut dinyatakan dalam bentuk unit moneter. Anggaran mencakup berbagai aspek dan berbagai departemen. Anggaran disusun untuk membiayai seluruh rencana program yang akan dilaksanakan. Penetapan rencana anggaran yang sesuai dengan program akan menunjang keberhasilan pelaksanaan program tersebut. Prinsip anggaran selalu mengedepankan efisiensi dan efektivitas tujuan organisasi.
Suatu rencana yang yang dianggap efektivitas adalah rencana yang telah disusun dan dapat dinilai dari segi kegunaan, ketepatan waktu, efektivitas biaya, akuntabilitas, ruang lingkup, dan ketepatan objektivitas.

FUNGSI PENYUSUNAN
Fungsi penyusunan da[at dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus untuk menjaga pemenuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat pada posisi yang tepat.
Fungsi penyususnan meliputi kegiatan menganalisis, memperkirakan kebutuhan karyawan, menarik dan menyeleksi karyawan, melaksanakan latihan dan pengembangan, menempatkan karyawan pada jabatan yang tepat, menilai  prestasi kerja dan mempurnabaktikan karyawan. Dan kegiatan-kegiatan penyusunan adalah sebagai berikut :
a.    Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencaaan SDM adalah kegiatan untuk mengestimasi kebutuhan SDM pada suatu organisasi pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dan perencanaan SDM akan efektif jika organisasi terlebih dahulu mendesain pekerjaan, seperti ; menganalisis pekerjaan, menentukan keahlian dan kemampuan karyawan yang akan melaksanakan suatu pekerjaan dan menetapkan standar pelaksanaan kerja yang diinginkan. Dan menghasilan Job Description (deskripsi pekerjaan), yakni seluruh uraian tentang suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam suatu jabatan, Job Spesification (spesifikasi pekerjaan) yakni uraian tentang syarat-syarat atau kemampuan yang harus dimiliki, dan JOB Standard (standar pekerjaan) yakni uraian tentang penentuan standar keberhasilan pekerjaan yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan didalam pelaksanaan pekerjaan.
b.   Penarikan
Penarikan adalah suatu proses pencarian dan pengadaan calon-calon personalia yang akan diseleksi untuk memenuhi tujuan organisasi. Metode-metode penarikan yang digunakan bervariasi tergantung kepada keinginan dan cara industri tersebut, seperti ; melalui media massa, tenaga honorer, melalui lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan kerja, serikat buruh, atau melalui internet, dan lain-lain.
c.    Seleksi
Seleksi adalah proses pemilihan calon personalia didalam suatu organisasi untuk menduduki pekerjaan dan jabatan tertentu, dengan harapan akan menghasilakn calon-calon karyawan yang memenuhi job spesifikasi untuk melaksanakan job deskripsi.
Berbagai Prosedur seleksi dapat dilakukan untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan yang tersedia, langkah-langkah umum dalam seleksi yang dapat dilakukan antara lain ; memeriksa kelengkapan administrasi, tes kemampuan akademik dan psikologi, wawancara, pemeriksaan kesehatan, wawancara lebih mendalam, dan kemudian keputusan penerimaan.
d.   Pengenalan dan Orientasi
Tahap pengenalan dan orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Proses ini merupakan proses yang penting, karena suatu pekerjaan baru jika tidak diperkenalkan kepada karyawan akan dapat menimbulkan frustasi yang akan mempengaruhi produktivitas kerja dikemudian hari. Informasi dapat diberikan dengan banyak tahap dan cara, seperti dengan ; melakukan penyajian terinci mengenai kebijaksanaan organisasi, perusahaan, dll, atau dengan memberikan informasi umum saja.
e.    Latihan dan Pengembangan
Latihan adalah suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Sedangkan pengembangan adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian karyawan. Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
f.     Penempatan Karyawan
Penempatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk menempatkan seorang karyawan pada  pekerjaan dan jabatan yang ada diorganisasi. Kegiatan penempatan karyawan dapat dibagi atas ; mutasi (proses penempatan karyawan dari suatu jabatan ketempat lainnya), promosi (proses penempatan karyaan kejabatan level manajemen yang lebih tinggi dalam suatu organisasi), dan demosi (proses penempatan karyawan dari suatu jabatan kelevel yang lebih rendah jabatannya).
g.    Pemisahan
Pemisahan adalah kegiatan mengakhiri hubungan kerja secara formil antara karyawan dengan organisasi. Dan oleh sebab itu, peraturan-peraturan tersebut menghendaki adanya pemisahan. Dan pemisahan tersebut terdiri atas dua bentuk yakni : pemutuan hubungan kerja, dan pensiun.
h.   Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja adalah suatu  kegiatan penilaian terhadap kinerja karyawan didalam pelaksanaan kerja yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Hasil dari penilaian prestasi kerja tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi untuk menetapkan kebijakan pemberian kompensasi, dan pelaksanaan penempatan diwaktu yang akan datang.

KESIMPULAN

Ilmu manajemen sebenarnya telah lama mendapatkan perhatian, dan oleh sebab itu timbul banyak pemikiran mengenai pengertian dari ilmu manajemen tersebut setelah manajemen ini diakui telah menjadi suatu ilmu yang patut dipelajari, dan merupakan seni yang sulit untuk dikuasai, dan perlu adanya trik-trik dan pengalaman agar tujuan dari dipelajarinya ilmu manajemen yakni untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan dengan lebih efisien, dan efektif.
Ilmu manajemen tidak semudah atau sesulit yang diperkirakan sebelumnya, banyak aspek yang sebenarnya telah diabaikan sejak zaman dahulu an menyebabkan tidak efektifnya pencapaian tujuan dalam organisasi. Seperti aspek-aspek tentang bagaimana cara mengolah dan memperlakukan sumber daya organisasi, seperti ; Men (manusia), Money (uang), Material, atau bahan baku, Methods atau metode kerja, Machine atau Mesin, Market, atau pasar,  Information atau informasi. Dalam hal ini, aspek manusia seringkali diabaikan oleh suatu perusahaan / organisasi, karena perusahaan / organisasi cenderung menginvestasikan hasil perusahaan / organisasinya kepada aspek lainnya, seperti memperbarui mesin-mesin untuk perusahaannya, dan lain sebagainya, padahal sebenarnya apabila dilihat kembali, aspek man / manusia merupakan aspek yang paling utama dalam mendukung keberhasilannya tujuan organisasi / perusahaan, oleh sebab itu, diperlukan suatu ilmu tentang bagaimana memperlakukan sumber daya manusia.
Selain itu didalam ilmu manajemen juga merupakan sesuatu yang kompleks dan memiliki banyak sekali rangka lainnya. Seperti menjelaskan fungsi seorang manajer, mengenai efisiensi dan efektivitas, sumber daya organisasi yang perlu diketahui dan dikendalikan, serta fungsi-fungsi lainnya, yang juga memiliki rangka-rangka dan tahap-tahap yang kompleks.



KRITIK DAN SARAN

Buku ajar pengantar manajemen karya Nopri Ahadi, SE, MM yang dicetak pada tahun 2004 ini menyajikan urutan-urutan mengenai manajemen dengan lebih simple, gaya bahasa yang digunakan mudah dimengerti, dan memang dalam tujuan penulisan disebutkan bahwa buku ajar ini memang dibentuk sedemikian rupa agar mudah dipahami dan dimengerti. Buku ini memaparkan secara sederhana mengenai manajemen dan hal-hal dasar dalam ilmu manajemen. Namun sebenarnya didalam penulisannya yang sengaja ditulis dengan gaya sederhana, menurut saya terlalu sederhana dan ringkas, selain itu penulisannya cenderung bolak-balik.

I actually wrote this for my friend homework. And i am really sorry for Mr who wrote the book. I dont really want to critic or judge anyone books, and of course, Mr is more experienced write the book than me. This resume is just made for comply work paper of my studies. Thankyou... for all the excuse.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume: Military Technology and Conflict: Geoffrey Kemp PART VI (PROLIFERASI DAN ASIMETRI PEPERANGAN)

Mata kuliah Resolusi Konflik SEMESTER VI Military Technology and Conflict by Geoffrey Kemp Proliferasi dan Asimetri...