Mata kuliah ASAS MANAJEMEN
Tugas:
Memberikan resume dari sebuah buku pengantas teori Asas Manajemen, kemudian berikan kritik dan saran atas buku tersebut!
Tugas:
Memberikan resume dari sebuah buku pengantas teori Asas Manajemen, kemudian berikan kritik dan saran atas buku tersebut!
SEMESTER IV


ASAS MANAJEMEN
Ringkasan tulisan ini berdasarkan Buku : Nopri
Ahadi, SE, MM "Buku Ajar Pengantar manajemen" yang dipublikasikan pada tahun 2004.
DEFINISI MANAJEMEN
Menurut James A. F Stoner,
manajemen adalah Proses Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan,dan
Pengawasan Usaha-Usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber
daya organisasi lainnya agar mencaai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Serta menurut Mamduh M. Hanafi, Manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisir, mengarahkandan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi.
Sedangkan menurut George R. Terry,
Manajemen adalah Pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.
Dari beberapa definisi yang
dikemukakan oleh para ahli manajemen
tersebut dapat diuraikan bahwa Manajemen adalah Proses Perencanaan,
Pengorganisasian, Penyusunan, Pengarahan, dan Pengendalian sumber daya yang
dilakukan bersama orang lain didalam suatu organisasi secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari definisi tersebut, maka
manajemen mencakup beberapa pengertian kunci, yakni :
1. Proses
yang merupakan kegiatan yang direncanakan
2. Kegiatan
Merencanakan, Mengorganisir, Menyusun Personalia, Mengarahkan dan Mengendalikan
yang sering disebut sebagai Fungsi Manajemen
3. Organisasi
dan Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas bersama
4. Sumberdaya
organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan
5. Manajer
yang menjalankan aktivitas kegiatan
6. Efisiensi
dan efektivitas
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
DAN SENI
Penerapan fungsi manajemen didalam
implementasi kegiatan para manajer, merupakan penerapan dari ilmu dan seni. Unsur
ilmu didalam manajemen merupakan kumpulan pengetahuan dan teori-teori yang
dihasilkan melalui penelitian mendalam yang telah dilakukan. Ilmu menjadi dasar
bagi manajer didalam melaksanakan fungsi manajemen. Manajemen sebagai ilmu
berfungsi menerangkan fenomena-fenomena dan memberikan penjelasan-penjelasan
menurut teori-teori.
Sedangkan unsure seni didalam
manajemen adalah pemakaian ilmu pengetahuan (teori) manajemen tersebut pada
situasi dan kondisi tertentu. Semakin lama seorang Manajer, maka akan semakin
memiliki keahlian dalam mengelola organisasi sehingga melekat didalam insting
(kepekaan) dalam melaksanakan aktivitas manajemen.
Ilmu dan seni merupakan dua hal
yang harus dikuasai untuk menjadi
seorang manajer yang handal. Jika ingin berhasil, seorang manajer diupayakan
untuk menguasai ilmu manajemen dan menggunakan seni didalam penerapannya.
FUNGSI SEORANG MANAJER
Seorang manajer melaksanakan fungsi manajemen pada
bidang kegiatan manajemen melaksanakan fungsi manajemen pada bisang kegiatan
manajemen. Fungsi manajemen sering disebut dengan proses manajemen yang terdiri
dari siklus merencanakan, mengorganisir, menyusun, mengarahkan, dan
mengendalikan. Sedangkan bidang kegiatan manajemen tersebut sangat luas. Di
ilmu ekonomi khususnya pelajaran tentang ilmu manajemen, bidang kegiatan
manajemen terdiri dari bidang personalia, pemasaran, produksi, keuangan, dll. Manajer melakukan
fungsi manajemen untuk diterapkan dikegiatan-kegiatan bidang manajemen.
EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS
Setiap manajer menginginkan tujuan
organisasi tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang
sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian tujuan yang sesuai dengan harapan
tersebut adalah pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. Dengan kata lain,
prestasi kerja manajer, standar penilaiannya diukur dari efisiensi dan
efektivitas organisasi yang dikelolanya untuk pencapaian tujuan.
Jika dijabarkan, efisien adalah
kemampuan menggunakan sumber daya dengan benar, tidak melakukan
pemborosan-pemborosan terhadap sumber daya organisasi yang jumlahnya terbatas.
Untuk lebih memahami efisiensi, bila dikaitkan dengan perbandingan
output/input. Output merupakan hasil keluaran organisasi, dan input merupakan
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
Organisasi yang dikatakan efisien
adalah organisai yang memaksimalkan rasio output/input, dimana output lebih
besar daripada input. Sebalikanya jika rasio outpu/input semakin rendah, dimana
input lebih besar daripada output maka sebuah organisasi dikatakan tidak efisien.
Efektivitas adalah mengerjakan
sesuatu yang benar. Suatu organisasi
barangkali dapat efisien tetapi tidak efektif. Misal, selera konsumen saat ini
adalah suka berbusana yang berwarna-warni meriah, tetapi organisasi memproduksi
busana yang tidak memiliki variasi warna. Maka busana yang dijual oleh
organisasi tersebut tidak akan terjual dipasaran. Dalam konteks tersebut dapat
dinyatakan, bahwa dengan memproduksi busana yang tidak memiliki variasi warna
tersebut tidak sesuai dengan tujuan organisasi karena tidak mengarah kepada profit oriented (keuntungan). Maka
organisasi tersebut dapat dikatakan tidak efektif.
Efektivitas banyak berkaitan dengan
pencapaian tujuan. Semakin dekat organisasi ketujuannya, maka sangat menentukan
kelangsungan hidup organisasi perusahaan atau organisasi harus efektif terlebih
dahulu. Mengerjakan sesuatu dengan benar, baru kemudian berusaha mencapai
efisiensi (melakukan pekerjaan dengan benar).
SUMBER DAYA ORGANISASI
Sumber daya organisasi yang harus
dikelola dalam proses aktivitas manajemen terdiri dari :
1. Men (manusia).
Orang-orang sebagai tenaga kerja merupakan sumber daya atau alat dan factor
pusat bagi pelaksanaan aktivitas organissi. Tanpa adanya manusia (karyawan),
maka aktivitas manajemen tidak mungkin dapat dilaksanakan. Pengelolaan sumber
daya manusia sangat berbeda dengan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki
oleh organisasi. Keberhasilan pengelolaan sumber daya organisasi lain, sangat
tergantng dari kesuksesan seorang manajer didalam mengelola sumber daya manusia
yang dimilikinya.
2. Money (uang).
Uang atau modal merupakan factor penting yang cukup menentukan keberhasilan
aktivitas manajemen. Tanpa uang (modal) suatu kegiatan usaha tidak mungkin berjalan, sesuai dengan
yang diharapkan. Pengaruh uang sangat besar bagi suksesnya suatu usaha. Uang merupakan modal
beraktivitas organisasi. Jumlah uang ataupun modal yang dimiliki umumnya
terbatas. Untuk itu, uang harus dikelola
dengan efisien, tepat cara dan tepat guna serta jelas penggunaannya.
3. Material, atau bahan baku.
Bahanbaku merupakan input yang menghasilkan suatu produk. Tanpa adanya bahan
baku, organisasi tidak akan bisa menjalankan proses produksi. Untuk itu, proses
pengadaan dan penyimpanan bahan baku harus dikelola sebaik mungkin, sesuai
dengan kebutuhan bagi aktivitas proses
produksi. Jumlah bahan baku yang tidak mencukupi, akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah hasil produksi. Jumlah bahan baku yang berlebihan, akan
mengakibatkan tingginya biaya penyimpanan bahan baku yang harus dikeluarkan
oleh organisasi.
4. Methods atau metode
kerja. Dalam aktivitas organisasi, perlu adanya
metode atau cara kerja yang tepat sesuai dengan karakteristik usaha dan
organisasi. Metode ini harus dirancang, disusun dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedut yang telah ditetapkan. Dengan
memakai metode kerja yang efektif, maka hasil pekerjaan akan sesuai dengan
standar yang diharapkan.
5. Machine
atau Mesin. Mesin-mesin merupakan
alat yang sangat penting dalam proses produksi. Mesin-mesin mempermudah,
memperlancar dan mempercepat proses pekerjaan. Mesin-mesin yang dimiliki
harus dipergunaan sesuai dengan standar
proses produksi yang telah ditentukan. Untuk itu penggunaan mesin-mesin harus
disesuaikan dengan kapasitasnya. Pengelolaa mesin-mesin merupakan salah satu
factor penentu keberhasilan organisasi dalam menjalankan proses produksi.
6. Market, atau pasar. Pasar merupakan sarana untuk menjual hasil
produksi organisasi. Sebaik apapun output produksi, tanpa adanya pasar yang
jelas, maka output tersebut tidak dapat disalurkan kepada konsumen. Untuk itu,
pasar harus dimonitor, dipelajari, dan dibina secara berkelanjutan, guna
menghasilkan pendapatan yang maksimal bagi organisasi.
7. Information
atau informasi. Informasi merupakan
factor penting yang harus dikelola dengan efektif. Pada kondisi persaingan di
era globalisasi yang semakin ketat dan kompleks, organisasi yang menguasai
informasi akan menjadi pemenang didalam persaingan bisnis.
FUNGSI
PERENCANAAN
Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen paling
awal yang harus dilaksanakan. Setiap akan memulai aktivitas, rencana harus
disusun dan ditentukan. Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencaan merupakan
konsep tentang segala aktivitas yang akan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan
agar organisasi mempunyai konsep aktivitas yang jelas didalam kegiatannya.
Dengan konsep aktivitas yang jelas, seluruh komponen organisasi memahami tugas
dan tanggungjawab yang harus dilaksanakannya serta kearah mana hasil yang ingin
dicapai dari semua aktivitas.
Tahap dasar perencanaan yakni adalah :
- Menetapkan
tujuan
Tujuan harus ditetapkan terlebih
dahulu,agar dapat menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai dan serangkaian
aktivitas dan tindakan yang akan dilaksanakan, dan oleh sebab itu, penetapan
tujuan harus diselaraskan dengan visi dan misi organisasi.
- Merumuskan
keadaan sekarang
Organisasi harus merumuskan
kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai
sehingga denga begitu dapat menggambarkan kondisi riil organisasi. Hal ini
penting dilakukan, karena rencana yang akan disusun akan menjadi lebih realistis dan obyektif.
- Mengidentifikasikan
peluang dan hambatan
Peluang yang mungkin diraih serta
hambatan-hambatan yang akan muncul perlu diidentifikasi. Hal ini akan
memberikan gambaran yang luas tentang kondisi eksternal organisasi sehingga
rencana yang disusun dapat mengoptimalkan peluang dan menghadapi hambatan yang
mungkin terjadi.
- Mengembangkan
serangkaian tindakan
Tahap berikutnya adalah
mengembangkan serangkaian tindakan berdasakan tahapan-tahapan yang telah
diuraikan diatas. Rangkaian-rangkaian kegiatan tersebut harus mengarah kepada
pencapaian tujuan, berdasarkan keadaan saat ini, peluang yang mungkin diaraih
serta kemungkinan-kemungkinan hambatan yang akan dihadapi oleh organisasi.
Secara garis besar, perencanaan mempunyai manfaat
yang besar bagi pencapaian tujuan organisasi, yakni untuk mencapai :
a.
Protective
Benefit
Perencanaan yang telah terususun
secara efektif akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam membuat
keputusan.
b.
Positive
Benefit
Dengan adanya perencanaan, maka
akan lebih meningkatkan kesuksesan pencapaian tujuan organisasi.
Dan dalam melakukan perencanaan, agar perencanaan
tersebut menjadi lebih efektif, maka
terdapat syarat-syarat perencaan yang harus dipenuhi, yakni :
a.
Berlandaskan pada
alternative
Masa yang akan datang masih
mengandung banyak ketidak pastian, oleh sebab itu didalam proses melakukan
perencanaan, juga dibutuhkan
alternative-alternatif tindakan lain dari tindakan utama, sehingga apabila
tindakan pertama mendapat kendala yang dapat menghalangi terwujudnya tujuan
organisasi, maka dapat dengan segera mengatasi dengan rencana tindakan yang
lainnya.
b.
Realistis
Selain perancanaan harus disusun secara realistis, juga harus
diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki.
c.
Ekonomis
Rencana yang disusun harus mengedepankan efisiensi dan segi ekonomis.
d.
Fleksibel
Perencanaan yang disusun harus
fleksibel dan dinamis, maksudnya yakni tidak kaku dan dapat disesuaikan jika
terjadi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
e.
Berlandaskan pada
partisipasi
Perencanaan dalam penerapannya
harus menggambarkan partisipasi semua unsure yang diorganisasi. Baik didalam tingkatan-tingkatan manajemen,
bidang fungsional organisasi maupun karyawan operasional secara keseluruhan.
JENIS-JENIS PERENCANAAN
a.
Visi
Visi ditetapkan oleh Top Managemen
organisasi. Visi dapat diartikan sebagai
suatu cita-cita yang ingin tercipta pada masa yang akan datang, yang belum
terealisasikan.Visi menggambarkan tentang apa yang akan terwujud pada masa yang
akan datang dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat ini. Visi
diharapkan mampu menjadi arah kebijaksanaan didalam setiap pengambilan
keputusan terhada[ seluruh aktivitas organisasi.
Visi yang baik adalah visi yang
dibuat berdasarkan sumber daya yang dimiliki serta berdasarkan keadaan
lingkungan organisasi. Untuk itu, sebelum visi ditetapkan, perlu dilakukan
kegiatan menganalisa segala potensi yang dimiliki dan bagaimana keadaan
lingkungan organisasi secara objektif, sehingga ketika sebuah visi sudah
ditentukan akan dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelum visi ditentukan, terlebih
dahulu dianalisa tentang kekuatan, kelemahan (strength, weatness) dari sumber daya organisasi serta peluang dan
ancaman (Opportunity and Treathness)
yang ada diluar organisasi. Organisasi harus mampu menjabarkan
kekuatan-kekuatan apa yang dimiliki, kelemahan-kelemahan apa yang masih
terjadi, dan peluang-peluang apa saja yang mampu untuk diraih dan ancaman apa
yang mungkin akan timbul dalam pencapaian misi tersebut.
Pada tahap selanjutnya , pandangan
tentang keadaan masa depan juga harus dilakukan. Prediksi serta ramalan akan
membantu orgnisasi untuk memperkirakan
kemungkinan keadaan yang akan terjadi dimasa mendatang. Peramalan penting
dilakukan, karena sebuah visi aka terwujud pada masa yang akan datang.
b.
Misi
Organisasi
Agar visi dapat diraih, organisasi
harus menjalankan misi-misi yang sesuai dengan substansi cita-cita yang
tergambar pada visi. Dengan kata lain,
visi-visi tersebut harus selalu diselaraskan dengan visi, dan hasil dari
pelaksanaan misi adalah terwujudnya visi.
Menurut T. Handoko, misi adalah
suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi juga dapat
diartikan sebagai Pernyataan karakteristik dari proses aktivitas organisasi
yang dirancang secara sistematis yang menunjukkan spesifikasi dari kegiatan
organisasi. Misi juga dapat dikatakan sebagai maksud dari keberadaan
organisasi. Misi menjelaskan tentang khas kegiatan organisasi dalam tujuannya
mencapai visi.
c.
Penetapan
Tujuan Organisasi
Menurut A. Etzioni, tujuan
merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang
yang tetapi dimaksudkan untuk dicapainya waktu yang akan datang melalui
kegiatan-kegiatan organisasi. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa tujuan
adalah sesuatu yang belum terealisir dimasa yang akan datang.
Tujuan akan efektif diraih jika
visi dan misi telah ditetapkan. Visi dan misi merupakan pedoman didalam
menetapkan sebuah tujuan. Penetapan tujuan dapat dibagi kedalam tujuan jangka
panjang, menengah, dan jangka pendek, denga tetap harus saling berkaitan atau
terakumulasi satu sama lain.
Merumuskan sebuah tujuan juga harus
memakai konsep langkah demi langkah. Seperti menetapkan periode yang bisa bulanan,
semester, tahunan, dan lainnya, tergantung kepada kepentingan organisasi
tersebut.
d.
Strategi
Menurut Mamduh M. Hanafi merupakan
rencana umum untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemilihan alternatif
tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Strategi dapat dikatakan sebagai Rencana Induk bagi organisasi
untuk melaksanakan kegiatan.
Strategi yang ditetapkan bisa
berupa penetapan spesialisasi bidang pendidikan yang ditawarkan, dan lain
sebagainya. Namun tentunya penetapan strategi tersebut telah melalui
pertimbangan yang matang. Strategi yang efektif akan membuat organisasi
memenangkan persaingan.
e.
Kebijakan
Kebijakan merupakan jenis-jenis
rencana, karena merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu
mengarahkan pengambilan keputusan, khususnya cara berfikir, bukan aksinya.
Seringkali kebijakan merupakan pernyataan tidak tertulis. Kebijakan membatasi
pengambilan keputusan dalam wilayah tertentu dan memastikan agar keputusan
tersebut konsisten dan mengarahkan kepada tujuan organisasi. Dengan adanya
kebijakan, dapat menghilangkan analisis yang berulang-ulang. Kebijakan memberi
ruang pada inisiatif dalam pengambilan keputusan. Kebijakan juga dapat
ditemukan pada semua lapisan organisasi, dan departemen-departemen yang ada
dalam organisasi.
f.
Prosedur
Prosedur merupakan penetapan cara
penanganan suatu aktivitas dimasa yang akan datang. Prosedur mengarahkan kepada
tindakan, bukan kepada cara berfikir. Oleh sebab itu, suatu prosedur biasanya
menjelaskan secara detail / kronologis bagaimana suatu aktivitas harus
dilakukan. Prosedur juga dapat ditemui disetiap lapisan tingkat dalam
organisasi dan departemen-departemen dalam suatu organisasi.
g.
Aturan
Aturan merupakan rencana yang
dipilih dari beberapa alternatif, dan berisi tentan rencana yang harus
dilakukan, dan tidak dilakukan. Aturan merupakan bentuk rencana yang paling
sederhana. Aturan berkaitan dengan prosedur, karena aturan mengarahkan kepada
tindakan, tetapi tidak menyebutkan urutan waktu.
h.
Program
Program merupakan jaringan yang
kompleks yang terdiiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan penugasan,
langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya dan elemen lain yang harus
dilakukanberdasarkan alternatif tindakan yang dipilih. Biasanya modal dan
anggaran dipakai untuk mendukung program. Program merupakan rencana untuk
mengaplikasikan kegiata dan rangkaian rencana besar sampai kepada yang
terkecil. Dan semua program yang disusun harus diarahkan kepada pencapaian
tujuan. Pelaksanaan program yang efektif akan mengarah kepada efektivitas
pencapaian tujuan organisasi.
i.
Anggaran
Anggaran merupakan rencana yang
dinyatakn dalam angka-angka nominal. Jika berbicara anggaran keuangan, maka
rencana tersebut dinyatakan dalam bentuk unit moneter. Anggaran mencakup
berbagai aspek dan berbagai departemen. Anggaran disusun untuk membiayai
seluruh rencana program yang akan dilaksanakan. Penetapan rencana anggaran yang
sesuai dengan program akan menunjang keberhasilan pelaksanaan program tersebut.
Prinsip anggaran selalu mengedepankan efisiensi dan efektivitas tujuan
organisasi.
Suatu rencana yang yang dianggap
efektivitas adalah rencana yang telah disusun dan dapat dinilai dari segi
kegunaan, ketepatan waktu, efektivitas biaya, akuntabilitas, ruang lingkup, dan
ketepatan objektivitas.
FUNGSI PENYUSUNAN
Fungsi penyusunan da[at dipandang sebagai
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus untuk menjaga
pemenuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat pada posisi yang
tepat.
Fungsi penyususnan meliputi kegiatan menganalisis,
memperkirakan kebutuhan karyawan, menarik dan menyeleksi karyawan, melaksanakan
latihan dan pengembangan, menempatkan karyawan pada jabatan yang tepat,
menilai prestasi kerja dan mempurnabaktikan
karyawan. Dan kegiatan-kegiatan penyusunan adalah sebagai berikut :
a.
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencaaan SDM adalah kegiatan
untuk mengestimasi kebutuhan SDM pada suatu organisasi pada saat sekarang dan
masa yang akan datang. Dan perencanaan SDM akan efektif jika organisasi
terlebih dahulu mendesain pekerjaan, seperti ; menganalisis pekerjaan,
menentukan keahlian dan kemampuan karyawan yang akan melaksanakan suatu
pekerjaan dan menetapkan standar pelaksanaan kerja yang diinginkan. Dan
menghasilan Job Description
(deskripsi pekerjaan), yakni seluruh uraian tentang suatu pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam suatu jabatan, Job
Spesification (spesifikasi pekerjaan) yakni uraian tentang syarat-syarat
atau kemampuan yang harus dimiliki, dan JOB
Standard (standar pekerjaan) yakni uraian tentang penentuan standar
keberhasilan pekerjaan yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan didalam
pelaksanaan pekerjaan.
b.
Penarikan
Penarikan adalah suatu proses
pencarian dan pengadaan calon-calon personalia yang akan diseleksi untuk
memenuhi tujuan organisasi. Metode-metode penarikan yang digunakan bervariasi
tergantung kepada keinginan dan cara industri tersebut, seperti ; melalui media
massa, tenaga honorer, melalui lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan
kerja, serikat buruh, atau melalui internet, dan lain-lain.
c.
Seleksi
Seleksi adalah proses pemilihan
calon personalia didalam suatu organisasi untuk menduduki pekerjaan dan jabatan
tertentu, dengan harapan akan menghasilakn calon-calon karyawan yang memenuhi
job spesifikasi untuk melaksanakan job deskripsi.
Berbagai Prosedur seleksi dapat
dilakukan untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan yang tersedia,
langkah-langkah umum dalam seleksi yang dapat dilakukan antara lain ; memeriksa
kelengkapan administrasi, tes kemampuan akademik dan psikologi, wawancara,
pemeriksaan kesehatan, wawancara lebih mendalam, dan kemudian keputusan
penerimaan.
d.
Pengenalan
dan Orientasi
Tahap pengenalan dan orientasi merupakan kegiatan
pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Proses ini
merupakan proses yang penting, karena suatu pekerjaan baru jika tidak
diperkenalkan kepada karyawan akan dapat menimbulkan frustasi yang akan
mempengaruhi produktivitas kerja dikemudian hari. Informasi dapat diberikan
dengan banyak tahap dan cara, seperti dengan ; melakukan penyajian terinci
mengenai kebijaksanaan organisasi, perusahaan, dll, atau dengan memberikan
informasi umum saja.
e.
Latihan
dan Pengembangan
Latihan adalah suatu usaha
peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan tertentu. Sedangkan pengembangan adalah suatu usaha untuk memperbaiki
dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian
karyawan. Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan karyawan adalah untuk
memperbaiki efektivitas kerja dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah
ditetapkan.
f.
Penempatan
Karyawan
Penempatan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh manajer untuk menempatkan seorang karyawan pada pekerjaan dan jabatan yang ada diorganisasi. Kegiatan
penempatan karyawan dapat dibagi atas ; mutasi (proses penempatan karyawan dari
suatu jabatan ketempat lainnya), promosi (proses penempatan karyaan kejabatan
level manajemen yang lebih tinggi dalam suatu organisasi), dan demosi (proses
penempatan karyawan dari suatu jabatan kelevel yang lebih rendah jabatannya).
g.
Pemisahan
Pemisahan adalah kegiatan
mengakhiri hubungan kerja secara formil antara karyawan dengan organisasi. Dan
oleh sebab itu, peraturan-peraturan tersebut menghendaki adanya pemisahan. Dan
pemisahan tersebut terdiri atas dua bentuk yakni : pemutuan hubungan kerja, dan
pensiun.
h.
Penilaian
Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja adalah
suatu kegiatan penilaian terhadap
kinerja karyawan didalam pelaksanaan kerja yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya. Hasil dari penilaian prestasi kerja tersebut dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi organisasi untuk menetapkan kebijakan pemberian
kompensasi, dan pelaksanaan penempatan diwaktu yang akan datang.
KESIMPULAN
Ilmu manajemen sebenarnya telah lama mendapatkan
perhatian, dan oleh sebab itu timbul banyak pemikiran mengenai pengertian dari
ilmu manajemen tersebut setelah manajemen ini diakui telah menjadi suatu ilmu
yang patut dipelajari, dan merupakan seni yang sulit untuk dikuasai, dan perlu
adanya trik-trik dan pengalaman agar tujuan dari dipelajarinya ilmu manajemen
yakni untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan dengan lebih efisien, dan
efektif.
Ilmu manajemen tidak semudah atau sesulit yang
diperkirakan sebelumnya, banyak aspek yang sebenarnya telah diabaikan sejak
zaman dahulu an menyebabkan tidak efektifnya pencapaian tujuan dalam
organisasi. Seperti aspek-aspek tentang bagaimana cara mengolah dan
memperlakukan sumber daya organisasi, seperti ; Men (manusia), Money (uang),
Material, atau bahan baku, Methods atau metode kerja, Machine atau Mesin, Market,
atau pasar, Information atau informasi.
Dalam hal ini, aspek manusia seringkali diabaikan oleh suatu perusahaan /
organisasi, karena perusahaan / organisasi cenderung menginvestasikan hasil
perusahaan / organisasinya kepada aspek lainnya, seperti memperbarui
mesin-mesin untuk perusahaannya, dan lain sebagainya, padahal sebenarnya
apabila dilihat kembali, aspek man /
manusia merupakan aspek yang paling utama dalam mendukung keberhasilannya
tujuan organisasi / perusahaan, oleh sebab itu, diperlukan suatu ilmu tentang
bagaimana memperlakukan sumber daya manusia.
Selain itu didalam ilmu manajemen juga merupakan
sesuatu yang kompleks dan memiliki banyak sekali rangka lainnya. Seperti
menjelaskan fungsi seorang manajer, mengenai efisiensi dan efektivitas, sumber
daya organisasi yang perlu diketahui dan dikendalikan, serta fungsi-fungsi
lainnya, yang juga memiliki rangka-rangka dan tahap-tahap yang kompleks.
KRITIK
DAN SARAN
Buku ajar pengantar manajemen karya Nopri Ahadi, SE,
MM yang dicetak pada tahun 2004 ini menyajikan urutan-urutan mengenai manajemen
dengan lebih simple, gaya bahasa yang digunakan mudah dimengerti, dan memang
dalam tujuan penulisan disebutkan bahwa buku ajar ini memang dibentuk sedemikian
rupa agar mudah dipahami dan dimengerti. Buku ini memaparkan secara sederhana
mengenai manajemen dan hal-hal dasar dalam ilmu manajemen. Namun sebenarnya didalam penulisannya yang sengaja
ditulis dengan gaya sederhana, menurut saya terlalu sederhana dan ringkas, selain itu penulisannya cenderung bolak-balik.
I actually wrote this for my friend homework. And i am really sorry for Mr who wrote the book. I dont really want to critic or judge anyone books, and of course, Mr is more experienced write the book than me. This resume is just made for comply work paper of my studies. Thankyou... for all the excuse.... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar