APA ITU EPISTEMIC COMMUNITY?
Epistemic Community adalah suatu jaringan orang-orang profesional yang memiliki keahlian atau kompetensi di dalam suatu wilayah science tertentu dan memiliki otoritas untuk mengusulkan atau membuat kebijakan berdasarkan ilmunya.Gampangnya: Epistemic Community ini adalah sekelompok ilmuwan, ahli dalam bidangnya.
KARAKTER EPISTEMIC COMMUNITY
diantaranya:
1. Memiliki kesamaan keyakinan
2. Memiliki gagasan validitas bersama
APAKAH EPISTEMIC COMMUNITY INI SAMA DENGAN BIROKRAT?
Tentu saja TIDAK. Perbedaannya yang paling mendasar adalah:Epistemic Community : Memiliki ilmu, tujuan normatif
Birokrat : Memiliki budget yang berasal dari institusi, dan tujuan dari institusi/ politis
"Epistemic Community tidak memiliki tujuan politis. Karena yang paling menguntungkan bagi Epistemic Community adalah menghasilkan ILMU, TEMUAN, dan CARA BERPIKIR BARU, MENGHASILKAN IDE BARU, MENGEDUKASI, dan MEMPERSUASI yang dapat mempengaruhi kebijakan, aktor-aktor dalam rational choice atau bagaimana ilmunya dapat mempengaruhi dunia"
berbeda dengan cara berpikir rational choice yang dilatar belakangi oleh cost and benefit. Epistemic Community memiliki cara berpikir yang cognitive.
CONTOH KASUS: "PERAN EPISTEMIC COMMUNITY DALAM BANNING CHLOROFLUOROCARBONS".
Chlorofluorocarbons (CFCs) merupakan senyawa sintetik karbon, klorin, dan fluorin yang mudah menguap. CFCs ini pertama kali disintesis pada tahun 1928 sebagai bahan pengganti amonia beracun, metal klorida, dan sulfur dioksida refrigerant yang digunakan pada akhir 1800-an. CFCs mulau diproduksi secara komersial pada tahun 1930-an sebagai bahan dalam alat pendingin, pelarut, penggemuk, propelan bahan kaleng, pembersih, konduktor, studi oseanografi, dsb.Akan tetapi pada tahun 1974 para ilmuwan (Epistemic Community) menemukan bahwa emisi CFCs merusak lapisan ozon di stratosfer. Kimiawan Sherwoon Rowland dan Mario Molina adalah dua orang yang dianugerahi hadiah nobel pada tahun 1995 karena berhasil membuktikan bahwa CFCs buatan manusia adalah faktor utama penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon berakibat fatal bagi manusia dan seluruh kehidupan di bumi. Lapisan ozon bertindak seperti perisai di atmosfer untuk mencegah radiasi ultraviolet yang berbahaya (UV) mencapai permukaan bumi. Paparan sinar UV dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi manusia, seperti kanker kulit, penuaan dini, kerusakan mata terutama katarak, dan penekanan sistem kekebalan tubuh. Radiasi UV juga dapat merusak tanaman, terutama tanaman-tanaman sensitif seperti kedelai.
Peran Epistemic Community dalam hal ini selain mengedukasi dan mempersuasikan temuan mereka kepada aktor rasional, mereka juga mengembangkan teknologi seperti Indeks UV dsb yang dapat melindungi masyarakat dari exposure sinar UV.
Peran Epistemic Community dalam contoh kasus ini terbukti berhasil mendorong para aktor rational choice untuk memperhatikan masalah ozon dan mengontrol konsumsi serta produksi bahan-bahan berbahaya bagi bumi terutama CFCs. Pada tahun 1987 kemudian ditandatangani Protokol Montreal mengenai Bahan yang Merusak Lapisan Ozon, dan hingga saat ini sudah terdapat 191 negara yang meratifikasi. Berkat Protokol Montreal total kelimpahan gas ozon di atmosfer mulai berkurang, dan para Epistemi Community mulai mengembangkan teknologi untuk mencari alternatif yang lebih baik bagi industri daripada menggunakan bahan seperti CFCs.
Para aktor rasional khususnya mulai mengkhawatirkan masalah ozon setelah terjadinya fenomena ozone hole di Antartika pada tahun 1980-an yang diamati oleh para ilmuwan. Penelitian tambahan menunjukkan bahwa penipisan lapisan ozon telah terjadi di setiap benua, meskipun fenomena lubang ozon pertamakali muncul di Antartika dikarenakan perbedaan cuaca khusus yang hanya ada di Antartika.